Ondel-ondel Lawas di Perayaan Pembukaan Sayap Baru Hotel des Indes

Lifestyle

Foto ondel-ondel pada tahun 1923 di depan Hotel Des Indes

Penulis:Dayat

Sejarah Hotel des Indes

Pada tahun 1774 Reinier de Klerk menjual tanahnya kepada C. Postmans dan pada tahun 1824 tanah dan bangunan dibeli pemerintah untuk sekolah asrama putri. Pada tahun 1829, tanah dan bangunan di atas lokasi dibeli orang Prancis bernama Antoine Surleon Chaulan yang mendirikan sebuah hotel bernama Hotel de Provence. Pada tahun 1845, putra Etienne Chaulan mengambil alih hotel dari tangan ayahnya.

Di bawah manajemen Cornelis Denning Hoff pada tahun 1851, hotel ini berganti nama menjadi Rotterdamsch Hotel. Pada tahun berikutnya (1852), hotel ini dibeli orang Swiss bernama François Auguste Emile Wijss yang menikah dengan keponakan perempuan dari Etienne Chaulan. Pada 1 Mei 1856, Wijjs menamakan hotel ini sebagai Hotel des Indes atas usulan Douwes Dekker.

Pada tahun 1860, Hotel des Indes dijual Wijjs kepada orang Prancis bernama Louis George Cressonnier.

Setelah Cresonnier meninggal dunia pada tahun 1870, keluarganya menjual hotel ini kepada Theodoor Gallas. Pada tahun 1886, Gallas menjual hotel ini kepada Jacob Lugt yang memperluas hotel secara besar-besaran dengan cara membeli tanah di sekeliling hotel. Setelah Lugt mendapat masalah keuangan, Hotel des Indes dijadikan perseroan terbatas N.V. Hotel des Indes pada tahun 1897. Pada tahun 1903, hotel ini berada di bawah manajemen J.M. Gantvoort sebelum dikelola oleh Nieuwenhuys.

John T. McCutcheon menulis pada tahun 1910 bahwa bila dibandingkan dengan Hotel des Indes, semua hotel di wilayah Asia berada di bawahnya. Lebih lanjut, ia bercerita tentang kemewahan rijsttafel di hotel ini.

Setelah Indonesia merdeka, hotel ini diambil alih Pemerintah Indonesia pada tahun 1960, dan diganti namanya menjadi Hotel Duta Indonesia. Pada tahun 1971, bangunan hotel dibongkar untuk didirikan

Pada tahun 1923 diadakan perayaan pembukaan sayap baru dari Hotel des Indes. Pada perayaan tersebut turut diramaikan oleh pementasan ondel-ondel.

Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat.

Pertunjukkan rakyat Betawi ini sebenarnya menyimbolkan leluhur yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.

Sejak zaman pemerintahan Ali Sadikin yaitu pada tahun 1966-1977 menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta Ondel-ondel menjadi pentas seni kerajinan masyarakat yang menghibur.

Ondel-ondel biasanya digunakan sebagai hajatan masyarakat Betawi, penyambutan tamu kehormatan dan sebagai penyemarak pesta rakyat.

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved