Presiden Erdogan Ancam dan Sebut Yunani 'Preman'

Global

PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan.

Penulis:Randi

Ketegangan Yunani-Turki terus memuncak sejak Hagia Sophia dialihfungsikan kembali menjadi masjid pada pertengahan Juli 2020 silam.

Ketegangan Yunani-Turki terus memuncak sejak Hagia Sophia dialihfungsikan kembali menjadi masjid pada pertengahan Juli 2020 silam.

Setelah masalah Hagia Sophia, Athena mempersoalkan kapal survei seismik Turki di Laut Mediterania Timur yang menjadi disengketakan kedua negara.

Yunani mengklaim operasi eksplorasi energi itu telah melanggar kedaulatannya sampai-sampai memanggil Perancis untuk memberi dukungan di sana.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan marah besar dan menyatakan pihaknya punya hak untuk membela diri dari tuduhan tersebut.

Di pihak seberang, Perdana Menteri Yunani Kryakios Mitsotakis menjawab dengan peringatan 'takkan ada tantangan yang tak dijawab'.

"Tanggung jawab terletak pada mereka yang menimbulkan situasi ini. Kami takkan pernah menjadi yang pertama memperuncing masalah," ujarnya.

Pernyataan tersebut membuat Presiden Erdogan makin naik pitam sampai-sampai menyebut Yunani sebagai bandit alias preman.

"Kami takkan tunduk pada aksi premanisme di paparan benua kami," tegasnya.

"Kami takkan mundur ke belakang ketika melawan bahasa-bahasa bernada sanksi ataupun ancaman," sambung Erdigan.

Presiden dari partai AKP ini mengklaim telah mempermudah persoalan dengan Yunani.

"Kami telah menunjukkan bahwa kami bisa melunakkan posisi kami. Sayangnya, Yunani tak merespon pendekatan ini," jelas Erdogan.

"Jika mereka terus menerus seperti ini, kami akan melakukan apapun yang dibutuhkan," tukasnya.

Dengan tegas, ia menyatakan Istanbul akan selalu melindungi hak-hak negaranya secara maksimal.

"Saat ini, prioritas kami adalah melindungi hak kami sampai ke titik maksimal di Laut Mediterania Timur, Libya, dan Laut Aegean," pungkas Erdogan.

Aksi yang dianggap melanggar teritorial oleh Yunani ialah penjelajahan Kapal Oruc Reis di dekat Pulau Megisti.

Kapal tersebut diiringi kapal perang dan akan mengeksplorasi sumber daya hidrokarbon di sekitar perairan itu hingga Minggu 23 Oktober 2020.

Turki sendiri sedang mengalami ketegangan dengan sejumlah negara yang dinilai memperparah konflik dunia.

Presiden Erdogan marah pada Perancis yang malah mengirimkan pesawat tempur dan kapal ke perbatasan Yunani-Turki dan menggelar latihan militer bersama rivalnya itu.

Selain itu, ia pun mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab (UEA) karena malah 'berdamai' dengan Israel.

"Langkah melawan Palestina bukanlah hal yang bisa diatasi. Kini, Palestina akan menutup atau menarik kedutaan besarnya. Hal yang sama akan kami lakukan juga sekarang," tegas Erdogan.***

Sumber :

https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-01670866/usai-marah-pada-uni-emirat-arab-yang-dukung-israel-presiden-erdogan-ancam-dan-sebut-yunani-preman?page=3

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved