Masyarakat Jadi Takut Berobat Soalnya "Apapun Penyakitnya Positif Covid Hasilnya"
Cut Intan (wakil presiden mahasiswa Universitas Serambi Mekkah) sedang berorasi.
Wapres Mahasiswa Universitas Serambi Mekkah Cut Intan Revadini mengungkap, selama ini masyarakat takut berobat ke rumah sakit. Hal itu disampaikan Cut Intan dalam orasinya saat menggelar aksi
Cut Intan menjelaskan, banyak masyarakat di Aceh hari ini memilih tidak berobat. Alasan masyarakat Aceh takut berobat ke rumah sakit, karena khawatir divonis sebagai pasien covid-19.
“Masyarakat hari ini resah terhadap Pemerintah ketika ada oknum yang memanfaatkan covid-19 sebagai mata pencahariannya. Masyarakat yang sakit hari ini takut untuk pergi berobat ke rumah sakit, karena apa, apapun penyakitnya positif covid hasilnya,” ungkap Cut.
Sementara, kata dia, DPR Aceh yang dipilih oleh rakyat terkesan tidak peduli pada rakyat. Sebagai lembaga yang punya fungsi pengawasan, dinilai masih bungkam terhadap berbagai kebijakan dan manuver politik yang dilakukan Nova Iriansyah.
“Ketika kita dilanda covid-19 yang banyak merenggut mata pencaharian masyarakat, tetapi pemerintah malah fokus mengeluarkan kebijakan kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat,” kata Cut Intan.
Gadis berkacamata itu menjelaskan, masyarakat bukan tidak percaya terhadap penyebaran virus corona, tetapi justru kehilangan kepercayaan terhadap Pemerintah Aceh. Sebab menurut Cut Intan, kebijakan menutup sekolah tidak sejalan dengan kebijakan terhadap tempat-tempat wisata, pusat pembelanjaan dan beberapa tempat lainnya termasuk bandara.
“Masyarakat hari ini resah terhadap Pemerintah ketika ada oknum yang memanfaatkan covid-19 sebagai mata pencahariannya. Masyarakat yang sakit hari ini takut untuk pergi berobat ke rumah sakit, karena apa, apapun penyakitnya positif covid hasilnya,” ungkap Cut.
Sementara, kata dia, DPR Aceh yang dipilih oleh rakyat terkesan tidak peduli pada rakyat. Sebagai lembaga yang punya fungsi pengawasan, dinilai masih bungkam terhadap berbagai kebijakan dan manuver politik yang dilakukan Nova Iriansyah.
“Ketika kita dilanda covid-19 yang banyak merenggut mata pencaharian masyarakat, tetapi pemerintah malah fokus mengeluarkan kebijakan kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat,” kata Cut Intan.
Gadis berkacamata itu menjelaskan, masyarakat bukan tidak percaya terhadap penyebaran virus corona, tetapi justru kehilangan kepercayaan terhadap Pemerintah Aceh. Sebab menurut Cut Intan, kebijakan menutup sekolah tidak sejalan dengan kebijakan terhadap tempat-tempat wisata, pusat pembelanjaan dan beberapa tempat lainnya termasuk bandara.