Dunia Dalam Berita, Legenda Jam 9 Malam Selama 47 Tahun Siaran

Sejarah

Ilustrasi

Penulis:Bearita.com

Bagi generasi yang tumbuh di era 1980-an akhir dan 1990-an awal pukul 21.00 WIB adalah ”jam keramat”.

Stasiun TV swasta mulai tumbuh sebagai alternatif tontonan televisi. Namun, pukul 21.00 WIB, semuanya mata hanya akan tertuju pada satu siaran bernama Dunia Dalam Berita di TVRI.

Kala itu, semua stasiun TV swasta wajib menyiarkan Dunia Dalam Berita atau DDB dengan merelay langsung dari TVRI. Bila dihitung sejak kali pertama ditayangkan di TVRI pada 20 Juli 1973 hingga 2020, program berita TVRI ini sudah berusia 47 tahun.

Bukan tidak mungkin program berita mancanegara di TVRI yang ditayangkan setiap pukul 21.00-21.30 WIB ini menjadi program berita paling tua dalam sejarah pertelevisian Indonesia.

Jalan panjang Dunia Dalam Berita bukan berarti mulus-mulus saja. Tentu masa jaya DDB terjadi pada era 1988 sampai 2000-an awal saat semua stasiun TV swasta di Indonesia wajib menyiarkan acara berita ini.

Nama Yan Partawijaya atau Anita Rachman yang kerap membawakan Dunia Dalam Berita kala itu akrab di telinga masyarakat. Keduanya jurnalis kawakan di TVRI sekaligus pembawa berita untuk beberapa program acara.

Masa jaya DDB sempat meredup pada 2008. Per 31 Desember 2008, program acara ini dihentikan dengan alasan buruknya jumlah penonton. Dunia Dalam Berita terlahir kembali pada 1 Maret 2015 dengan jam tayang cukup larut sekitar pukul 23.00 WIB.

Mulai 1 Januari 2018, Dunia dalam Berita kembali ke ”jam keramat” yaitu pukul 21.00 WIB. Kini, DDB tayang tiap Senin-Jumat di jam yang sudah membuatnya tenar.

Dari semua acara berita di televisi, DDB merupakan yang paling banyak disebut responden, menegaskan status ikoniknya. Dapat diasumsikan bahwa popularitas acara Dunia dalam Berita merupakan faktor yang menyebabkan asosiasi TVRI sebagai TV berita.

Kita berharap agar TVRI tetap mempertahankan ciri khasnya, yakni konten yg mendidik dan berbudaya dan konsisten menjadi TV publik,  fokus ke kearifan lokal. Jangan sampai TVRI meniru TV swasta lain yg kejar rating, seolah-olah TVRI ini harus jualan. TVRI harus tetap berbasis pada faktual dan kearifan lokal.

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved