Kereta Api Orphan, Membawa Anak Yatim Piatu Menjadi Pekerja Kasar

Sejarah

Penulis:Randi

Kereta Orphan beroperasi jauh sebelum keterlibatan pemerintah federal dalam perlindungan anak dan kesejahteraan anak.

Antara tahun 1854 sampai 1929 Amerika Serikat melakukan eksperimen sosial yang ambisius, dan berakhir kontroversial, untuk menyelamatkan anak-anak yatim piatu dan tunawisma dengan Gerakan Kereta Orphan.

Kereta Orphan beroperasi jauh sebelum keterlibatan pemerintah federal dalam perlindungan anak dan kesejahteraan anak. Sementara mereka beroperasi, Kereta Orphan memindahkan sekitar 200.000 anak dari kota-kota seperti New York dan Boston ke Amerika bagian barat untuk diadopsi. 

Banyak dari anak-anak ini beruntung mendapat orang tua yang mencintai dan merawat mereka, namun banyak yang merasa tidak pada tempatnya dan beberapa bahkan dianiaya.

Saat itu tahun 1854. Kota New York penuh sesak dengan imigran baru yang berdatangan dari penjuru dunia. Serangkaian krisis keuangan dan ekonomi menciptakan banyak pengangguran.

Penyakit dan kemiskinan membunuh ribuan orang. Dan akhirnya banyak anak kecil yang dibiarkan hidup sendiri. Sebagian besar dari mereka tidak punya pilihan selain pergi ke panti asuhan.

Tidak ada cara yang tepat untuk menyediakan layanan sosial dan memberikan kesejahteraan pada anak-anak tersebut.

Charles Loring Brace, kepala Children's Aid Society, mengusulkan sebuah solusi. Idenya adalah untuk memindahkan anak-anak yatim ini ke daerah barat dengan harapan bahwa mereka akan diadopsi seseorang.

Rumah perlindungan yang terbaik dari semua tempat untuk anak yang terbuang adalah pertanian dan perkebunan.  Anak-anak yatim itu berada di kereta api, kadang bertentangan dengan keinginan mereka sendiri.  Dan memulai perjalanan mereka ke tempat yang tidak dikenalnya.

Sebelum Kereta Orphan tiba di sebuah kota, iklan akan ditempatkan untuk mengumumkan kedatangannya. Segera setelah kereta tiba, anak-anak mengantri untuk diadopsi.

Mereka dibersihkan, berpakaian rapi, dan berbaris di sebuah platform. Anak-anak yatim itu tidak banyak bicara dalam proses adopsi mereka. Dan bisa diambil oleh siapa saja meskipun sebagai uji coba gratis atau kadang-kadang dengan sedikit biaya.

Beberapa anak, seperti Fred Swedenburg menemukan rumah yang penuh kasih sayang setelah adopsi mereka. Fred dan saudaranya Howard diadopsi oleh orang-orang yang lembut dari Nebraska. Namun ada juga banyak kisah pelecehan, penelantaran dan penyiksaan.

Nettie dan Nellie Crook mengingat ibu angkat mereka yang menyiksa mereka dengan cambuk. Dan memaksa mereka untuk memakan makanan sisa seperti tulang ikan. Mereka baru berumur enam tahun ketika itu.

Tidak semua anak yang dikirim dengan Kereta Orphan sebenarnya adalah anak yatim. Beberapa anak ditelantarkan meskipun kenyataannnya bahwa orang tua mereka masih hidup.

Misalnya, ibu dari seorang anak bernama Hazelle Latimer kenyataannya masih hidup dan berada di rumah sakit di New York. Tapi toh gadis itu dikirim ke Texas. Beberapa anak diberikan oleh orang tua karena mereka tidak dapat mendukung hidup mereka di kota.

Solusi yang telah diinisiasi oleh Brace berjalan selama 75 tahun. Antara tahun 1854 sampai 1929 Kereta Orphan memindahkan 250.000 anak. Menjelang tahun 1920an, Amerika menjauhkan anak kecil dari pekerjaan kasar ke sebuah sistem kesejahteraan sosial.

Saat ini anak tunawisma di New York jumlahnya sama seperti pada tahun 1870 tetapi sekarang New York 8 kali lebih besar. Untungnya sekarang anak-anak kecil tidak lagi dihadapkan untuk melakukan pekerjaan berat dengan imbalan adopsi.

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved