Bagaimana Hukum Memejamkan Mata Saat Shalat
Ilustrasi
Terkadang kita memejamkan mata saat melakukan Shalat, bagaimana hukumnya menurut ulama?
Pertanyaan,
إذا أَغْمَضَ الشخصُ عَيْنَيْهِ في الصَّلاةِ حتَّى يُرَكِّزَ أَكْثَرَ، فهل عليه شيءٌ؟
Bila seseorang memejamkan kedua matanya saat shalat dengan tujuan agar lebih konsentrasi, apa hukumnya yang seperti ini?
✅ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjawab,
الجواب: يُكْرَهُ أَنْ يُغْمِضَ الإنسانُ عَيْنَيْهِ في الصَّلاةِ، إلَّا أَنْ يَكُونَ أمامَه شيءٌ يُلْهِيهِ، فلا بَأْسَ. وأمَّا مسألةُ التركيزِ بإِغْمَاضِ العينينِ فهذا مِنَ الشَّيْطَانِ، والواجبُ على الإنسانِ أَنْ يُصَلِّيَ، ويُرَكِّزَ في صلاتِه، سواءٌ أَغْمَضَ عَيْنَيْهِ أَمْ لا، وهذا هو المشروعُ في حَقِّهِ.
"Makruh hukumnya seseorang memejamkan mata ketika shalat. Kecuali jika di depannya ada sesuatu yang membikin lalai, maka saat itu tidak masalah.
Adapun masalah konsentrasi (dalam shalat) dengan menempuh cara memejamkan mata; maka ini dari setan.
Ketika shalat seseorang wajib untuk berkonsentrasi dalam shalatnya; baik dia memejamkan matanya atau tidak. Ini yang disyari'atkan baginya (yang shalat)." (Fatawa 'alath Thariq, hlm. 225-226)
✍Hari Ahadi (NasehatEtam)