Tanya Jawab Seputar Kesulitan Hidup Bersama Ustadz Syaikh Muhammad Al-Khidir

Religi

Ilustrasi

Penulis:Bearita.com

Allah menyampaikan dalam Al-quran bahwa mintalah kepada-Nya dengan sabar dan sholat. Allah tidak menjanjikan hidup ini mudah, tapi menjanjikan setiap ada masalah pasti setelah hal itu kemudahan. Logika kita sebagai manusia terbatas, namun iman tak terbatas.

Penanya: Maaf pak Ustadz, mau nanya: Apakah benar setiap kesulitan ada kemudahan?.

Syaikh: Benar, bagi siapa yang selalu meminta pertolongan kepada Allah dalam menghadapi setiap kesulitan:

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱسۡتَعِینُوا۟ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِینَ

"Wahai orang-orang beriman, minta tolonglah kepada Allah dengan sabar dan shalat. Sungguh Allah bersama orang-orang yang sabar." [Surat Al-Baqarah: 153].

Penanya: Kalau saya merasakan itu, malah semakin sulit, tidak merasakan setiap kesulitan ada kemudahan.

Syaikh: Berarti kamu belum melihat dan mencermati orang yang lebih sulit kehidupannya daripada kamu?, berkata Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:

اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ

"Lihatlah oleh kalian kepada orang yang lebih rendah (perolehan dunianya) di antara kalian dan janganlah kalian melihat kepada orang yang (perolehan dunianya) melebihi kalian, karena yang demikian itu lebih patut, sehingga kalian tidak meremehkan ni'mat Allah yang telah diberikan kepada kalian."

Kamu mungkin hari ini masih memiliki kendaraan pribadi atau minimalnya memiliki sepeda onthel, orang yang kamu tanya tidak memiliki kendaraan, orang yang kamu tanya hanya menggunakan kendaraan titipan berupa motor bekas milik dakwah bukan milik pribadi, itupun sudah sangat bersyukur, Alhamdulillah, kalau melihat ke yang lain tentu masih ada yang tidak mendapatkan titipan.

Penanya: Apakah ada pertolongan Allah?.

Syaikh: Pasti ada pertolongan-Nya, kalau tanpa ada pertongan-Nya mungkin detik ini orang yang kamu tanya ini tidak akan menanggapi pertanyaanmu karena memikirkan hidup hemat, sayang waktu terpakai dan paket internet bisa berkurang. Tapi karena pertolongan-Nya semata maka bisa melakukan ini, Alhamdulillah.

Penanya: Kalau ada kapan datangnya?.

Syaikh: Datangnya sangat dekat bagi yang mau bersabar menunggu saatnya, berkata Allah Subhanahu wa Ta'ala:

أَمۡ حَسِبۡتُمۡ أَن تَدۡخُلُوا۟ ٱلۡجَنَّةَ وَلَمَّا یَأۡتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِینَ خَلَوۡا۟ مِن قَبۡلِكُمۖ مَّسَّتۡهُمُ ٱلۡبَأۡسَاۤءُ وَٱلضَّرَّاۤءُ وَزُلۡزِلُوا۟ حَتَّىٰ یَقُولَ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ مَتَىٰ نَصۡرُ ٱللَّهِۗ أَلَاۤ إِنَّ نَصۡرَ ٱللَّهِ قَرِیبࣱ

"Apakah kalian mengira akan masuk Surga sementara belum sampai kepada kalian kesulitan seperti orang-orang sebelum kalian yang telah merasakannya, telah menimpa mereka kesusahan, kesengsaraan dan kegoncangan sampai Rasul dan orang-orang beriman bersamanya berkata: Kapan datang pertolongan Allah?. Ketahuilah bahwa pertolongan Allah itu dekat." [Surat Al-Baqarah: 214].

Penanya: Kenapa saya jadi ragu dan pesimis ya, padahal dari umur 10 tahun saya selalu shalat dan berdoa, shalat di masjid?!.

Syaikh: Kalau ragu maka berjuanglah untuk menghilangkannya, karena keragu-raguan adalah senjata ampuh syaithan untuk menjadikan seseorang munafik, murtad atau musyrik. Harus yakin bahwa Allah sudah pasti mengabulkan setiap doamu, akan tetapi ada tiga bentuk pengabulannya:

  1. Bentuk pertama: Langsung dikabulkan apa yang disebutkan di dalam doa.
  2. Bentuk kedua: Diberikan yang lain yang semisal atau yang lebih pantas sesuai ketakwaan dan Allah lebih tahu. Jika Allah memberi langsung sesuai yang diminta maka bisa jadi akan mendatangkan mudharat, hanya Allah yang paling mengetahui.
  3. Ketiga: Diberikan di akhirat kelak yang tentu lebih baik darinya.

Penanya: Tetapi kenapa beban makin bertubi-tubi? Mohon jawabannya pak?.

Syaikh: Menjadi keharusan bagimu memperbanyak berdoa dengan doa yang ada di bagian akhir ayat dari akhir surat Al-Baqarah:

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ إِن نَّسِینَاۤ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَیۡنَاۤ إِصۡرࣰا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَاۤۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَـٰفِرِینَ

"Wahai Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Rabb kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir." [Surat Al-Baqarah: 286].

Peganglah nasehat Syaikhul Islam semoga Allah merahmatinya: "Barangsiapa bersungguh-sungguh, dia meminta tolong kepada Allah dan dia selalu beristighfar maka pasti Allah akan memberikan kepadanya dari karunia-Nya apa-apa yang tidak tergambarkan di pikiran."

Penanya: Dan saudara juga pada menjauh sedangkan waktu saya berlebih saudara tanpa diundang selalu datang. Sekarang awal puasa, ini sampai sekarang tidak ada yang peduli. Luar biasa ujian dari Allah. Saat bekerja dulu, saya sangat banyak bantu orang untuk bisa kerja dan hal lain, tapi sekarang kenapa tidak ada yang peduli?.

Syaikh: Barangkali itu supaya kita ambil pelajaran bahwa seseorang menaruh harapan kepada manusia maka dia akan mendapatkan kekecewaan dan barangsiapa berharap hanya kepada Allah maka Allah tidak akan menerlantarkannya selama-lamanya.

Penanya: Ini bulan puasa tersulit yang saya jalankan.

Syaikh: Jika kamu mampu bersabar dan mau mensyukuri yang ada maka tentu kamu tidak lebih sulit daripada orang yang kamu tanya, karena orang yang kamu tanya sudah melalui bulan puasa yang paling tersulit, baik saat di dalam negeri maupun saat di luar negeri dan Alhamdulillah 'ala kulli hal masih tidak sesulit yang dirasakan saudara-saudari kami yang telah mendahului kami dalam keimanan:

رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَ ٰ⁠نِنَا ٱلَّذِینَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِیمَـٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِی قُلُوبِنَا غِلࣰّا لِّلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَاۤ إِنَّكَ رَءُوفࣱ رَّحِیمٌ

"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: "Wahai Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Rabb kami, sungguh, Engkau adalah Ra'uf (Maha Penyantun) lagi Rahim (Maha Penyayang)." [Surat Al-Hasyr: 10].

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved