Hikmah dan Pelajaran dari Surah Asy-Syarh (1-4)

Religi

Al-Quran

Penulis:Bearita.com

Yang Perlu Anda Ketahui Seputar Surah asy-Syarh

  1. Diturunkan pada periode Makkah (Makkiyah).
  2. Surah ke-94 dalam urutan mushaf.
  3. Surah ke-12 yang turun kepada Rasulullah ﷺ.
  4. Turun setelah surah adh-Dhuha.
  5. Nama lain surah asy-Syarh:
    • Al-Insyirah.
    • Alam Nasyrah.
  6. Surah asy-Syarh terdiri dari:
    • 8 ayat.
    • 27 kata.
    • 103 huruf. [Wahah at-Tafsir (15/340)].
  7. Pembahasan utama yang diangkat adalah:
    • Menyebutkan beberapa karunia Allah untuk Nabi-Nya ﷺ.
    • Berita gembira untuk beliau ﷺ bahwa hal-hal yang merintangi dakwahnya akan sirna. [Al-Wafi fi Hidayat Kalamillah al-Bari (2/141)].
    • Pengingat untuk orang yang berdakwah ke jalan Allah bahwa cobaan pasti akan datang. Bertubi-tubi. Hingga memberatkan pundak. Tetapi dengan kesungguhan beribadah dan terus berharap kepada Allah, niscaya tiap kesulitan akan digulung oleh kemudahan. Yang rumit bakal terurai. [Jana al-Qalbi al-Hayim, hlm. 509].

HIKMAH DAN PELAJARAN DARI SURAH ASY-SYARH (Ayat 1)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ 

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ 

Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
————————————————————————
📖 Petikan Pelajaran 

  1. Hanya Allah yang mampu melapangkan dada kita.

    Dengan dada yang lapang hati mudah untuk bersabar; teguh untuk terus berdakwah dan beribadah; serta tidak buru-buru untuk memetik hasil dari sebuah proses. [Rihlah Tadabbur (6/604)].

    Karena itu, hendaklah kita banyak berdoa kepada Allah agar diberikan kelapangan dada. [Majalis Tadarus Juz ‘Amma (hlm. 320)].

  2. Pendakwah hendaknya memiliki dada yang lapang, penyabar, dan tidak mudah terbawa perasaan atas tindakan orang-orang yang didakwahinya. [Al-Wafi (2/144)].

    Jika seorang dai tidak memiliki dada yang lapang, tentu ia akan mudah marah dan mengambil tindakan berdasarkan emosi. Akhirnya, orang-orang jadi menjauhi dakwahnya.

  3. Hati yang lapang dengan kebenaran merupakan alamat kebaikan. Karena itu, saat dada sesak serta enggan menerima ilmu, itu adalah pertanda seseorang berada di jalur yang salah. Ia harus memperbaiki diri dan kembali kepada Allah.

HIKMAH DAN PELAJARAN DARI SURAH ASY-SYARH (Ayat 2-3) 

وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ 

dan Kami pun telah menurunkan beban (kesalahan) mu darimu,

ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ 

yang memberatkan punggungmu,
————————————————————————
📖 Petikan Pelajaran 

  1. Jauhilah perbuatan dosa. Karena dosa menyebabkan sempit dada. [Majalis Tadarus Juz ‘Amma (hlm. 320)].
  2. Tiap dosa menjadi beban bagi hati si pelaku. Namun, beban beratnya hanya dirasakan oleh hati yang sehat. Sedangkan hati yang telah mati akibat dosa berkepanjangan, tentu tidak merasakan apa-apa. Seperti jasad yang mati, luka baru tidak akan berpengaruh apa-apa. Betapa sering rasa berat muncul saat berhadapan dengan peluang ibadah, disangkanya itu sekedar malas biasa, padahal dosalah yang menjadi biangnya. [Rihlah Tadabbur (6/604)]
  3. Bersemangat untuk membersihkan hati. Dengan rajin berdzikir serta selalu mematuhi aturan-aturan dalam agama.

Hati yang bersih sangat kita perlukan agar merasakan ketidaknyamanan dan gelisah ketika melakukan maksiat. [Al-Wafi (2/145)].

Sehingga kalaupun melakukan kesalahan, maka tidak akan terlalu jauh dan berlarut-larut. Akan lekas kembali dan bertobat. Inilah yang terjadi ketika hati dalam keadaan bersih. 

Seperti yang dialami oleh Rasulullah ﷺ. Yang terjadi pada beliau bukanlah dosa besar, tetapi kesalahan-kesalahan kecil dan perasaan kurang dalam menunaikan hak-hak Allah. Namun, kesalahan kecil saja sudah terasa sangat berat bagi beliau ﷺ. Demikianlah jika hati seorang hamba bersih. [Al-Wafi (2/145)].

HIKMAH DAN PELAJARAN DARI SURAH (Ayat 4) 

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ 

dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.
————————————————————————
📖 Petikan Pelajaran 

  1. Dimulai dari ayat pertama hingga ayat yang keempat, Allah mengingatkan beberapa karunianya kepada Nabi Muhammad ﷺ; dilapangankan dada, dihilangkan beban, sampai nama beliau yang selalu diangkat. Hal ini merupakan hiburan dan penguat bagi hati beliau ﷺ. [Al-Wafi (2/146)]. Oleh sebab itu, jika kita menginginkan untuk menguatkan hati kita yang sedang lemah, ingatlah episode-episode indah serta anugerah-anugerah Allah yang besar yang pernah kita rasakan. Selain itu, bersama dengan kesulitan sekarang pun, masih ada banyak kepingan kebahagiaan yang terus membersamai. Dengan kesadaran ini, rasa sakit akan menghilang dari hati.
  2. Hendaknya kita banyak berdzikir kepada Allah, banyak mempelajari tentang nama dan sifat Allah, melakukan amalan-amalan juga karena Allah. Agar Allah juga mengangkat derajat kita sehingga bisa bersama dengan Nabi Muhammad ﷺ di surga. [Majalis Tadarus Juz ‘Amma (hlm. 320)].
  3. Keutamaan orang-orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah ﷺ; mengamalkan dan menyebarkannya ke tengah umat. [Li Yaddabbaru Ayatihi, hlm. 667]. Ahlussunnah akan selalu hidup, walaupun jasadnya telah terkubur di perut bumi. Karena ahlussunnah melestarikan ajaran-ajaran Rasulullah ﷺ, sehingga mereka mendapat bagian dari keutamaan Rasulullah ﷺ yang ada dalam ayat, 

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ 

“dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.” (Q.S. Asy-Syarh: 4) 

4. Tidak ada ruginya selama amalan kita baik, ucapan kita baik, walaupun ada orang-orang yang membenci kita. [Rihlah Tadabbur (6/606)]

Sebab selama Allah ridha, tidak akan ada akhir yang buruk yang mendatangi kita. Hanya soal waktu sampai Allah membalikkan keadaan kembali ringan. 

‎✍ -- Hari Ahadi (NasehatEtam)

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved