Fadilah dan Keutamaan Bershalawat Untuk Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi
Dari Ibnu Mas‘ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah ﷺ bersabda, وَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ، أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً» أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ.
“Sesungguhnya manusia yang paling berhak dengan (syafaat) ku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat untukku.”
H.R. At-Tirmidzi [484]; dinilai shahih oleh Ibnu Hibban [911].
————————————————————————
📖 Petikan Pelajaran dari Hadits
1. Keutamaan bershalawat untuk Nabi Muhammad ﷺ.
Saat kita mengucapkan kalimat shalawat: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ, artinya kita berdoa agar Allah menyanjung Nabi Muhammad ﷺ. [Syarah Kitab al-Jamiʼ karya Syaikh Abdul Muhsin al-Qasim, hlm. 210].
Karena shalawat dari Allah untuk hamba-Nya bermakna: Allah menyanjung hamba tersebut.
Berdasarkan hadits di atas, “Sesungguhnya manusia yang paling berhak denganku pada hari kiamat”
setidaknya ada dua keistimewaan yang akan kita dapatkan jika senang bershalawat:
- Mendapat syafaat beliau.
- Dekat dengan beliau saat di surga.
2. Bershalawat untuk Nabi Muhammad ﷺ termasuk bentuk upaya membalas kebaikan Nabi ﷺ.
Pertama: beliau memang berhak mendapatkan shalawat; ditambah lagi jasa beliau yang sangat besar kepada kita, umat Islam. [Fiqhu Bulugh al-Maram (5/239)].
Selayaknya poin ini juga kita ingat sebagai penggerak semangat memperbanyak shalawat. Tidak hanya untuk mendapatkan pahala, tetapi juga untuk menunaikan hak beliau serta membalas jasanya yang telah mengajari kita jalan-jalan kebaikan.
3. Tidak setiap ahli surga dekat dengan Rasulullah ﷺ. [Al-Jamiʼ li Fawaʼid Bulugh al-Maram (3/335)].
Maka siapa yang ingin mendapatkan keutamaan dekat dengan Rasulullah ﷺ, hendaknya memperbanyak shalawat untuk beliau. Sebagai umat Rasulullah ﷺ, apalagi yang lebih didambakan melebihi dekat dengan beliau di surga. Semoga Allah menolong kita untuk meraihnya.
✍ Hari Ahadi (Nasehat Etam)