Salah Satu Keutamaan Dzikir Menyelamatkan Dari Azab

Religi

Ilustrasi

Penulis:Bearita.com

وَعَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ عَمَلًا أَنْجَى لَهُ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ» أَخْرَجَهُ ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَالطَّبَرَانِيُّ بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ. Dari Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah ﷺ bersabda,

“Tidak ada amalan anak Adam (manusia) yang lebih menyelamatkan dari azab Allah daripada dzikir (mengingat) Allah.”

H.R. Ibnu Abi Syaibah [29452] dan ath-Thabrani [20/166] dengan sanad yang hasan.
————————————————————————
📖 Petikan Pelajaran dari Hadits 

1. Ada sejumlah amalan yang dapat menyelamatkan kita dari azab Allah. 

Tetapi yang paling kuat dalam menghindarkan dari azab-Nya di dunia dan akhirat ialah amalan berdzikir. 

Karena dzikir adalah tujuan utama dari seluruh ibadah; dengan kata lain, tiap ibadah yang kita laksanakan tujuannya adalah agar kita mengingat Allah. Dzikir juga menjadi hal terpenting dalam suatu ibadah dan yang menentukan tingkatan pahalanya. [Al-Jamiʼ li Fawaʼid Bulugh al-Maram (3/323)].

Syaikh Muhammad al-‘Utsaimin rahimahullah menerangkan, “Apabila kita mendapat petunjuk dari Allah, niscaya kita mampu selalu mengingat Allah di tiap keadaan. 

- Jika sedang makan, maka kita mengingat Allah; mengucapkan ‘bismillahʼ di awalnya, lalu memuji Allah setelahnya. 
- Sambil menikmati karunia dan kebaikan-kebaikan dari Allah, kita mengingat Allah dengan menyadari bahwa nikmat tersebut datang dari-Nya. 
- Menikmati pemberian Allah untuk membantu melaksanakan ketaatan kepada Allah. 
- Menggunakan karunia dari Allah dengan niat agar tubuh kesehatan tubuh terjagadan terhindar dari penyakit, atau yang semisal itu. 

Jadi, sesungguhnya kita mampu menjadikan tiap gerakan kita untuk berdzikir kepada Allah.” 
Fath Dzil Jalali wal Ikram (9/787).

2. Amalan memiliki keutamaan yang berbeda-beda. [Al-Jamiʼ li Fawaʼid Bulugh al-Maram (3/323)].

“Tidak ada amalan anak Adam (manusia) yang lebih menyelamatkan dari azab Allah daripada dzikir (mengingat) Allah.” 

Untuk itu, hendaklah kita tidak puas hanya dengan mengetahui amalan ini dan amalan itu. 

Tetapi juga perlu mempelajari dari Al-Qurʼan dan hadits tentang mana amalan yang paling utama di waktu dan keadaan-keadaan tertentu. Agar dengan waktu hidup kita yang singkat di dunia ini, kita dapat meraih keuntungan sebanyak-banyaknya dan sebesar-besarnya, bi idznillah.

‎✍ Hari Ahadi (NasehatEtam)

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved