Bagaimana Hukum Menelan Air Liur Saat Berpuasa?

Religi

Ilustrasi Puasa

Penulis:Bearita.com

Tidak ada satu ulama pun yang mengatakan bahwa menelan air liur membatalkan puasa.

Al-Faqih Abu Muhammad Ibnu Hazm rahimahullah berkata, 

وَأَمَّا الرِّيقُ - فَقَلَّ أَوْ كَثُرَ - فَلَا خِلَافَ فِي أَنَّ تَعَمُّدَ ابْتِلَاعِهِ لَا يَنْقُضُ الصَّوْمَ - وَبِاَللَّهِ تَعَالَى التَّوْفِيقُ. 

“Adapun air liur, sedikit ataupun banyak, maka tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama bahwa menelannya tidak membatalkan puasa, wa billaahit taufiq.” Al-Muhalla, 6/182.

--» Bahkan, seandainya dia mengumpulkan air liurnya lalu kemudian dia telan, maka ini pun tidak membatalkan puasa. Imam Nawawi rahimahullah berkata, 

فَلَوْ جَمَعَهُ قَصْدًا ثُمَّ ابْتَلَعَهُ فَهَلْ يُفْطِرُ فِيهِ وجْهانِ مَشْهُورانِ ذَكَرَهُما المُصَنِّفُ بِدَلِيلِهِما (أصَحُّهُما) لا يُفْطِرُ. 

“Jika seseorang mengumpulkan air liurnya dengan sengaja lalu menelannya; apakah puasanya batal? Ada dua pendapat yang masyhur yang telah disebutkan oleh penulis, dan pendapat yang paling tepat ialah tidak membatalkan.” Al-Majmuʼ, 6/318. 

Syaikh Muhammad al-‘Utsaimin rahimahullah berkata, 

على أنه لو جمعه وابتلعه فلا حرج عليه فلا يفطر بذلك؛ لأنه لم يأكل ولم يشرب، والمحرم هو الأكل والشرب. 

“Seandainya seseorang mengumpulkan air liurnya lalu dia menelannya, maka tidak masalah, tidak membatalkan. Karena itu bukan makan dan minum, yang haram (saat berpuasa) adalah makan dan minum.” 
Fatawa Nur ‘alad Darb, kaset no. 345. 

Ini secara status puasanya. 

--» Namun, apakah baik jika itu dilakukan? Sebaiknya jangan. 

Al-‘Allamah al-‘Utsaimin menerangkan, 

لا ينبغي أن يفعل ذلك؛ لأنه ينبغي للإنسان أن يجعل الطبيعة على ما خلقها الله عليه. وهذا الريق إذا جمعته ثم بلعته فقد حبسته عن سيره المعتاد. 

“Mengumpulkan liur lalu ditelan ialah perbuatan yang tidak layak. Hendaknya seseorang memperlakukan tubuhnya sesuai dengan tabiat yang sudah Allah ciptakan. Apabila engkau mengumpulkan air liur lalu menelannya, berarti engkau telah menahan sirkulasi normalnya.” Fatawa Nur ‘alad Darb, kaset no. 74. 

‎✍ Hari Ahadi (NasehatEtam)

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved