Lama-kelamaan MS-13 tumbuh semakin besar dan menjadi salah satu geng yang paling ditakuti di Amerika.
MS-13 sangat terkenal karena kebrutalannya. Mereka tidak segan-segan melukai dan membunuh korbannya dengan cara yang sadis. Semboyan MS-13 adalah "Mata, Viola, Controla" (Kill, Rape, Control).
Karena sepak terjangnya yang semakin meresahkan, pada tahun 2017, Presiden Amerika Donald Trump dalam salah satu pidatonya menyatakan tekadnya untuk memerangi MS-13.
Kalau kamu adalah anggota geng, apa reaksimu ketika seorang kepala negara adidaya militer bersumpah untuk menumpasmu? Ketakutan mungkin?
Well, tidak dengan MS-13, mereka malah mentertawakannya dan tetap beroperasi seperti biasa seolah-olah ancaman Trump tidak ada artinya.
Apakah itu berarti MS-13 tidak takut pada siapapun? Tidak juga.
Banyak anggota MS-13 yang tertangkap dan diadili di Amerika memohon untuk tidak dideportasi ke negara asalnya (El Salvador). Mereka lebih memilih untuk menjalani hukumannya di Amerika. Bahkan ada yang sampai meminta suaka.
Alasan mengapa mereka tidak mau dideportasi adalah karena di El Salvador ada kelompok vigilante yang sangat ditakuti oleh MS-13, namanya La Sombra Negra (The Black Shadow).
Tidak ada yang tahu pasti siapa saja anggotanya, tetapi banyak yang berspekulasi bahwa mereka adalah para mantan tentara, pasukan khusus atau polisi.
Pemerintah El Salvador selalu bersikeras untuk menolak pernyataan yang mengatakan bahwa Sombra Negra adalah organisasi bentukan pemerintah.
Sombra Negra sendiri mengklaim bahwa mereka adalah organisasi swadaya yang sengaja dibentuk karena menganggap bahwa aparat hukum El Salvador tidak cukup efektif untuk menanggulangi maraknya kegiatan kriminal yang dilakukan oleh para anggota geng seperti MS-13.
Dan tidak seperti aparat hukum, Sombra Negra beraksi dengan caranya sendiri, yang menjadikan mereka sebagai kelompok paling ditakuti oleh MS-13.
Mereka tidak segan-segan untuk menggunakan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh anggota geng, bahkan terkadang lebih brutal.
Sombra Negra diketahui melakukan banyak penculikan dan penyiksaan terhadap anggota geng sebelum mengeksekusi dan meninggalkan mayatnya di tempat umum.
Beberapa aktivitas yang pernah mereka lakukan:
Pada tahun 2014, anggota Sombra Negra menyerbu sebuah rumah yang berisi 7 orang dimana 4 diantaranya merupakan anggota MS-13. Ke 4 orang itu ditangkap dan disiksa sebelum ditembak kepalanya.
Beberapa hari setelahnya, Sombra Negra menyebarkan pamflet berisi ultimatum kepada anggota MS-13 untuk meninggalkan negara dalam waktu 5 hari atau dibunuh.
Pada bulan Maret 2016, Sombra Negra menyekap 4 orang anggota MS-13 di dalam sebuah mobil pickup di kota San Antonio Silva, membawa mereka ke lapangan sepak bola dimana mereka kemudian dieksekusi dan mayatnya ditinggalkan begitu saja.
Pada Januari 2019, di kota Paraiso de Osorio, Sombra Negra membunuh 2 orang anggota MS-13. Polisi menemukan mayat korban dengan tangan dan kaki terikat dan peluru di kepala.
Di dekatnya mereka meninggalkan sebuah catatan "La Sombra Negra ha llegado a Para&iacute;so de Osorio. Ratas de la MS lleg&oacute; su fin." (Sombra Negra telah datang di Paraiso de Osorio. Tikus-tikus MS, waktu kalian telah tiba)
Meskipun keberadaan Sombra Negra didukung oleh banyak orang, terutama oleh mereka yang pernah menjadi korban kebrutalan geng, mereka juga menyulut kekhawatiran baru.
Ketika ada sebuah kelompok vigilante yang bisa beraksi tanpa terikat hukum, siapa yang bisa mengontrol mereka? Siapa yang bisa memastikan mereka tidak salah sasaran? Siapa yang tahu bahwa korbannya memang benar-benar kriminal bukannya debt kolektor yang kebetulan mendatangi salah seorang anggotanya pada waktu yang salah?
Dan yang lebih penting lagi, keberadaan kelompok vigilante bisa meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap seluruh sistem yudisial yang sudah dibangun dengan susah payah.
sumber: <a href="https://qr.ae/prkky7" target="_blank" rel="noopener">quora</a>

Mara Salvatrucha alias MS-13: Geng Paling Ditakuti oleh Amerika Serikat