Dia adalah Boudicca. Seorang wanita dari Suku Iceni Celtic yang dideskripsikan begitu perkasa. Hidup di awal hingga pertengahan abad ke-1 Masehi, Inggris berada di bawah penindasan Romawi yang sedang giat-giatnya ekspansi.
Setelah tewasnya Prasutagus sebagai Raja Suku Iceni, suku ini benar-benar berada di titik terendah: harta dirampas bahkan mereka terusir dari negerinya sendiri.
Dalam kondisi beginilah Boudica muncul sebagai pemimpin baru yang menonjol, dan segera melancarkan perlawanan yang masif.
Boudica punya alasan dendam yang wajar : pernah tidak mampu bayar pajak yang mencekik, Boudica dipermalukan dengan ditelanjangi didepan umum dan kedua putrinya diperkosa.
Awalnya, beberapa serangan berhasil, seperti serangan ke Colchester dan St. Albans. Namun, Romawi adalah Romawi: kekuatan yang luar biasa kuat jaman itu. Di West Midlands lah petualangan Boudica berakhir. Sekitar 80.000 orang Inggris tewas, manakala Romawi hanya kehilangan 400 prajurit-nya.
Akhir hidup Boudica tidak pasti: ada yang mengatakan bahwa ia berhasil meloloskan diri namun menenggak racun begitu sampai di rumah.
Namun Boudica sudah terlanjur jadi icon. Disinilah letak ironisnya: tahun 1905, dibuat patung yang menggambarkan Boudica sebagai simbol perlawanan atas imperialisme saat Inggris justru dikenal sebagai Kerajaan yang sangat imperialistik.

Boudicca: Pahlawan Perjuangan Inggris Dari Jajahan Romawi