Alasan Kenapa Hubungan Rusia dan Barat Tidak Baik-baik Saja

Global

Lambang negara Rusia

Penulis:Bearita.com

Lambang kekaisaran Rusia adalah elang berkepala dua. Yang satu menghadap ke Barat ke benua Eropa dan yang lain menghadap ke Timur, ke Asia.

Lambang ini bisa menggambarkan posisi Rusia yang terus menerus mencari jati diri antara identitas Barat dan Timur. Orang Rusia sebenarnya adalah campuran dari Barat dan Timur.

75% wilayahnya ada di Asia namun mayoritas warganya tinggal di bagian Eropa.

Dalam sejarahnya Rusia terbentuk dari kerajaan-kerajaan kecil yang kemudian dianeksasi di bawah kekuasaan Moskow sehingga menjadi kerajaan besar yang berpengaruh secara regional.

Pengaruh mereka masih lemah dan berada dalam bayang-bayang Swedia dan Polandia.

Suasana berubah mulai tahun 1500-an, seiring dengan meningkatnya ambisi penguasa Rusia untuk menjadi lebih berkuasa.

Untuk ini mereka melancarkan peperangan kadang melawan Swedia, atau Polandia-Lithuania atau Turki Ottoman.

Sebelum berhasil merampas St Petersburg dari Swedia, Rusia adalah kerajaan antah berantah yang sama sekali tidak diperhitungkan oleh kerajaan di Eropa lain. Hanya setelah Peter the Great mengalahkan Karl XII raja Swedia, Rusia menjadi kekaisaran yang berpengaruh besar dan disegani Eropa.

Secara historis, Rusia terbagi menjadi dua arus filosofis utama:

  • Westernisme yang percaya bahwa Rusia harus menjadi negara Eropa seperti Prancis, Inggris, Italia, dan lain-lain. Baik secara politik (liberalisme) maupun secara artistik dan filosofis. Tokoh aliran ini misalnya Peter the Great, Pouchkine.
  • Slavofilisme yang menganggap bahwa Rusia harus melestarikan tradisinya, dan bahwa Westernisasi negara tersebut merupakan penyimpangan yang membuatnya kehilangan identitasnya yang dalam. Tokoh aliran ini: Ivan the Terible, Leo Tolstoy, atau Alexander Dougine.

Tipe wajah perempuan Slavia.

Sejak Putin, aliran Slavofilisme yang memegang pengaruh mutlak dan untuk memelihara pengaruhnya maka propaganda kebencian terhadap Barat semakin diperbanyak sehingga menghasilkan situasi seperti yang sekarang.

Keruntuhan Uni Soviet oleh rakyat Rusia dianggap sebagai sebuah bencana yang disebabkan oleh Barat. Dendam terhadap peristiwa ini masih teringat segar di ingatan generasi yang lahir setelahnya berkat sejarah yang mereka pelajari di sekolah.

Banyak yang merindukan kejayaan masa lampau dan menyesali hilangnya pengaruh Rusia bahkan di zona sekelilingnya.

Negara-negara bekas pakta Warsawa beralih menjadi anggota NATO dan Uni Eropa, meninggalkan Rusia sendirian.

Rusia merasa dipermalukan. Kebencian mereka yang berlipat ganda membuat mereka menganggap Barat sebagai setan.

Pengaruh yang semakin mengecil ini membuat Rusia menjadi negara agresif dan suka berperang.

Dalam sejarah, skema yang sama juga dialami oleh Prancis pada era Napoleon dan Jerman pada Perang Dunia. Keduanya adalah negara terkuat dan terbesar di Eropa, namun karena melemah, mereka kemudian mengambil banyak inisiatif perang yang pada akhirnya membuat keduanya hancur dan menjadi negara yang kurang berpengaruh.

Mungkinkah akhir yang sama akan dihadapi Rusia? Perang Rusia-Ukraina mungkin adalah awal dari nasib Rusia menjadi negara vassal Cina.

sumber: quora

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved