Raih Pahala dari Musibah? Gimana Caranya...
Ilustrasi musibah
Musibah-musibah itu Allah turunkan agar mereka kembali kepada Allah. Agar mereka datang bermunajat kepada Allah.
▫️ Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
يَوَدُّ أهلُ الْعَافِيَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ –حِيْنَ يُعْطَى أَهْلُ الْبَلَاءِ الثَّوَابَ– لَوْ أَنَّ جُلُودَهُمْ كَانَتْ قُرِضَتْ فِي الدُّنْيَا بِالْمَقَارِيضِ.
“Pada hari kiamat, ketika orang-orang yang terkena musibah diberi pahala; kaum yang aman dari musibah sangat berharap seandainya di dunia dulu kulit mereka dipotong-potong dengan gunting.”
HASAN LI GHAIRIH (Takhrij al-Misykah, 1514) H.R. At-Tirmidzi (2402), ath-Thabrani (Ash-Shagir, 241).
▪️ Syaqiq al-Balkhi rahimahullah mengatakan,
من يرى ثواب الشدة، لا يشتهي المخرج منها.
“Andaikan seseorang melihat langsung pahala musibah, maka ia tidak akan berharap musibahnya selesai.” (Ishbir wa Ihtasib, hlm. 73)
▪️ Ibnul Jauzi rahimahullah berkata,
وقد كان السلف يفرحون بالمصائب نظرًا إلى ثوابها قال أبو الدرداء رضي الله عنه : ثلاث يكرههن الناس وأحبّهن الفقر والمرض والموت.
“Kaum salaf dahulu bergembira terhadap musibah karena melihat dari sisi pahalanya. Abud Dardaʼ radhiyallahu ‘anhu menyatakan, ‘Tiga hal yang dibenci orang-orang tapi aku menyukainya; kemiskinan, sakit, dan kematianʼ.” (At-Tabshirah, hlm. 762)
Musibah memang tidak ditunggu, tapi saat datang, kepedihannya cepat berlalu karena ingat besarnya pahala. Semoga kita bisa menerapkannya.
✍ Hari Ahadi (NasehatEtam)