Transformasi Aktivisme dan Gerakan Pengetahuan

Oleh : Aldi fachrisaldi putera

Aktivisme adalah tindakan intelektual yang menjadi aneka sebab perubahan sosial dan politik terjadi di negara kita. Dan perguruan tinggi adalah kawah candradimukanya.

Ruang hidup paling dekat dalam giat aktivisme moral dan intelektualitas mahasiswa. Di sinilah kader-kader PMII belajar mengkonsolidasikan gerak-gerak positif untuk tiap-tiap saat dekat dengan perasaan rakyat. Dengan segala skema wacana problem solve-nya, sebagai perubahan sosial di tengah kehimpitan dan arus post truth. 

Inilah saatnya menunjukaan lagi bahwa ekstistensi seseungguhnya perguruan tinggi bukan hanya sebagai ruang tunggu untuk memperoleh kartu ujian hingga gelar sarjana. Tapi wadah perjuangan dan kesadaran akan permasalahan yang menimpa rakyat kecil saat ini. Sebab, aktivisme tidak boleh dipersempit ruang dan waktunya hingga dipaksa membeku di buku dan meja teori. Sebaliknya ia harus tumbuh mekar di hati yang terbuka. 

Kader-kader PMII adalah motor gerakan kritis transformatif di kampus-kampus, dengan denyut pengetahuan menjadi ruang pengelolaan keilmuan dan pengasah profesionalismenya dioperasionalkan sebagai instrumen utama bagi banyak perubahan yang diharapkan.

Lalu turut menciptakan warna altruisme dan atmosfer organisasi ekstra kampus di perguruan tinggi. Hingga mendistribusikan peran dan fungsi diaspora kader dan anggota PMII di kampus-kampus. 

Sudah semestinya tranformasi pengelolaan manajemen PMII di kampus-kampus memberikan persemaian bagi pemikiran-pemikiran dan nalar kritis untuk menyadarkan, membebaskan nalar, dan keilmuaan bagi kreatifitas serta progresifitas guna kemajuaan PMII dalam segala level kepengurusan. Tak ayal, dengan keilmuaan yang berpihak pada politik nilai.

PMII akan maju serta menunaikan tanggung jawab besar bagi perubahan dan kesejahteraan sosial. Selamat ber-September Bergerak, sahabat-sahabat! Tangan terkepal dan maju ke muka!