Apakah Puasa Ramadhan Perlu Membaca Niat?

Religi

Ilustrasi

Penulis:Bearita.com

Niat sangat penting dalam beramal shalih. Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa setiap amalan tergantung niatnya. Lalu bagaimana dengan puasa di bulan Ramadhan?

1. Niat puasa pada malam hari

Berniat dari malam hari, itu merupakan syarat sahnya puasa wajib menurut pendapat ulama yang paling râjih (kuat), baik itu Puasa Ramadhan ataupun qodho puasa. 

Dalilnya adalah sabda Nabi:

« مَنْ لَمْ يُجْمِـعِ الصِّـيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلا صِيَامَ لَهُ »

Siapa yang tidak berniat puasa sebelum waktu fajar, maka tidak ada puasa baginya. (HR Abu Dâwud dengan sanad yang shahih)

« مَنْ لَمْ يُجْمِعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلا صِيَامَ لَهُ 

Barangsiapa yang tidak berniat sebelum fajar (Shubuh), maka puasanya tidak sah.
(HR. Abu Daud no. 2454, Tirmidzi no. 730, dan An Nasa’i no. 2333. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih )

Bagaimana hukum niat sekali saja untuk seluruh Ramadhan ?

تكفي النِّيَّة الْوَاحِدَة لكل صَوْم رمضان ويجوز كل يوم نية، ومن خطـر بقلبه أنه صائم غدا ، فقد حصلت له النية .

Niat sekali itu sudah cukup untuk seluruh puasa Ramadhan, dan boleh juga berniat setiap hari. Siapa yang terbetik di dalam hatinya bahwa dia akan puasa besok, maka ia sudah berniat. 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullâh berkata:

ومَن خطر بقلبه أنه صائم غداً : فقد نوى 

"Siapa yang terbetik dalam benaknya bahwa ia akan berpuasa besok, maka ia dianggap telah berniat." [al-Ikhtiyarot al-Fiqhiyyah / al-Fatawa al-Kubro IV/459 ]

2. Niat puasa cukup di dalam hati Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullâhu berkata:

كلّ من عَلِمَ أن غدا من رمضان ، وهو يُريدُ صَوْمَهُ، فقد نوى صَوْمَه 

"Setiap orang yang tahu apabila besok sudah (masuk) Ramadhan dan dia berkeinginan untuk puasa maka ia sudah dianggap telah berniat puasa."
[al-Fatawa al-Kubro II/469]

Disebutkan dalam sebuah hadits shahih ,

« لا صيامَ لِمَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصيامَ من الليلِ »

"Tidak dianggap berpuasa orang yang belum berniat pada malam harinya."
[Dishahihkan oleh al-Albani] 

Syaikh Ali Hasan al-Halabi hafizhahullâh berkata

 ” إذن النية محلها القلب . “

Kalau begitu, niat itu letaknya di dalam hati

ولانقول كما يقول كثير من العامة:

Kita tidak ikut-ikutan mengucapkan apa yang dilafazkan oleh kebanyakan orang awam, yaitu,

نويت أن أصوم شهر رمضان هذا كاملا..  فهذه من المحدثات، 

Aku berniat puasa bulan Ramadhan secara sempurna Maka ini termasuk perkara yang dibuat-buat

أو نويت صيام يوم غد يقولونها بلسانهم، 

Atau ucapan, "saya berniat puasa besok", dan mereka melafalkannya dengan lisan.

بل الأصل النية محلها القلب فلو أن  إنسانا تسحر فهنا يكون ضمنيا كأنه نوى صيام يوم غد.

Karena pokok dari niat itu letaknya di dalam hati. Sekiranya ada seseorang yang dia bersahur, maka di sini ketika ia sahur itu mengandung seakan-akan ia berniat untuk puasa keesokan harinya.

[Syarh Kitabil IqnaBab Puasa oleh Syaikh Ali Hasan al-Halabi hafidzahullah]
(Kompilasi Faidah Ramadhan Al Wasathiyah Wal-I'tidal)

? Sunnah dijaga dengan kebenaran, kejujuran, dan keadilan bukan dengan kedustaan dan kedhaliman. (Ibnu Taimiyyah rahimahullahu)

Barakallahu fiikum

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved