Ketika Usia Tua Baru Belajar Alquran, Kenapa Tidak?

Religi

Ilustrasi (sumber: idntimes.com)

Penulis:Bearita.com

Alquran adalah kitab suci berisi kalam Allah yang diturunkan kepada nabiNya melalui perantara malaikat Jibril Alaihissalam.

Alquran adalah kitab suci berisi kalam Allah yang diturunkan kepada nabiNya melalui perantara malaikat Jibril Alaihissalam. Alquran merupakan sumber pertama dan acuan utama dalam ajaran Islam. Dan Alquran adalah suatu mukjizat yang diberikan oleh Allah Swtkepada nabi kita tercinta, yakni Nabi Muhammad Saw yang sampai saat ini bisa kita rasakan dan saksikan keistemewaannya.

Pada hal ini, juga bisa dikatakan bahwa Alquran adalah hadiah terindah dari Rasulullah Saw untuk umat tercinta beliau, yakni kita sebagai umat Muslim. Tentu saja, kita harus berbangga diri dan senang hati akan hal ini. Oleh karena itu, kita sudah sepatutnya untuk bisa mempelajari, memahami, membaca, dan mengamalkan makna isi didalam Alquran tersebut. Terlebih lagi, karena Alquran adalah pedoman utama umat muslim.

Dalam riwayat hadis dijelaskan,

‎خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.

Mempelajari Alquran adalah belajar membaca Alquran dengan disertai hukum tajwidnya. Hal ini agar dapat membaca Alquran secara baik dan benar seperti ketika Alquran diturunkan. Karena Allah dan rasulNya sangat menyukai seorang muslim yang pandai membaca Alquran.

“Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.” (HR. Bukhari & Muslim)

Terkait wadah mempelajari Alquran, terlihat jelas ada majelis-majelis ilmu yang khusus untuk mempelajari Alquran, termasuk Majelis Taklim di Desa Pajukungan, Barabai, Hulu Sungai Tengah.

Majelis ini dilaksanakan rutin dua kali dalam seminggu (rabu malam dan sabtu malam) dengan agenda belajar Iqra ataupun Alquran. Majelis ini tergolong unik, karena—kalau biasanya yang kita dapati orang yang belajar Alquran ataupun iqra adalah anak-anak menuju remaja—di  majelis ini jamaah atau orang yang belajar Alquran di dominasi oleh kalangan orang tuha (read: dewasa) yang sudah beristri dan beranak. Menurut penulis, boleh jadi pada zaman sekarang ini agak sulit untuk bisa menemukan majelis seperti ini.

Di sisi lain, dari gambaran majelis di atas, kita dapat mengambil pelajaran lebih, yakni :

  1. Tidak ada kata terlambat untuk terus belajar

Pada mejelis tersebut, sangat terlihat ketika mereka yang sudah tua-tua masih sangat ingin dan tidak gengsi untuk belajar mengaji Alquran, walaupun ustadz atau guru yang mengajarkan mereka lebih muda. Hal ini selaras bahwa perintah menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim.

  1. Jiwa semangat tinggi dan pantang menyerah

Pada majelis tersebut, terlihat jamaah tidak hanya berasal dari di desa tersebut, tapi juga berasal dari desa sebelah yang cukup jauh. Tampak terlihat antusiasme kaum tua yang ingin belajar Alquran. Tentu  hal ini sungguh patut untuk diteladani kita semua, para pemuda. Agar kita juga harus terus semangat menuntut ilmu;agar sifat bersungguh-sungguh akan sesuatu yang baik selalu ada dalam diri kita.

  1. Bersyukur dengan selalu mengamalkan membaca Alquran

Dalam hal ini, kita dapat ketahui begitu banyak orang-orang di luar sana yang boleh jadi tidak sempat belajar, tetapi mereka ingin sekali bisa membaca Alquran. Sedangkan, kita yang syukur Alhamdulillah, jika sudah bisa membaca Al Qur’an, maka akan lebih baik diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.” (HR. Bukhari & Muslim)

Jadi, karena Alquran adalah pedoman hidup kita, sudah sepatutnya kita mempelajari, membaca dan mengamalkan makna didalam Alquran secara keseluruhan. Sudah tentu hal ini akan mendatangkan kebahagiaan dunia akhirar bagi kita.

Pesan untuk hati kita: “Bukan tidak ada waktu untuk dia (Alquran), tapi luangkanlah waktu walau sejenak untuk dia (Alquran).”

Penulis: Khairul Rahman

Editor: Arbani

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved