Trump Ingin AS Pasang Bendera China di Jet F-22, Lalu Mengebom Rusia

Global

Kolase Jet F-22 dan Mantan Presiden AS Donald Trump. (Foto: Diolah dari Google).

Penulis:Bearita.com

Mantan Presiden Ameria Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa negaranya harus memasang bendera China di jet F-22 dan mengebom Rusia sebagai pembalasan atas invasinya ke Ukraina.

Pernyataan itu dilaporkan oleh The Washington Post yang dibuat pada Sabtu malam.

Surat kabar itu mengutip ucapan Donald Trump: “Dan kemudian kami berkata, 'China yang melakukannya, kami tidak melakukannya, China yang melakukannya,' dan kemudian mereka mulai berkelahi satu sama lain dan kami duduk dan menonton."

Menurut Post, Trump juga menyebut NATO sebagai macan kertas. Dia mengatakan militer AS telah memenangkan pertempuran melawan pasukan Rusia saat dia menjadi presiden dan mengklaim telah lebih keras terhadap Vladimir Putin daripada pemimpin AS lainnya.

Trump telah menghadapi kritik keras karena memuji pemimpin Rusia sejak invasi dimulai. Dia juga mengatakan invasi itu salah.

Dalam pidatonya di depan sekitar 250 pendonor utama Partai Republik di hotel elit Four Seasons, Trump menggemakan poin pembicaraan GOP terhadap Joe Biden seraya mengklaim Putin tidak akan menginvasi Ukraina jika dirinya masih berkuasa.

“Saya mengenal Putin dengan sangat baik. Dia tidak akan melakukannya. Dia tidak akan pernah melakukannya," ujar Trump.

Rusia ikut campur dalam pemilihan AS 2016 untuk menguntungkan Trump. Investigasi atas campur tangan itu menghasilkan vonis pidana terhadap para pembantu Trump dan bukti luas bahwa Trump mungkin telah berusaha menghalangi keadilan.

Sebagai presiden, di Helsinki pada Juli 2018, Trump menyerahkan diri kepada Putin di depan umum dan bertemu dengannya secara pribadi, tanpa pembantu dekat.

Pada 2019, Trump menahan bantuan militer ke Ukraina dalam upaya untuk menjelek-jelekkan Biden, yang menghasilkan pemakzulan pertama dari dua pemakzulan.

"Tidak ada yang lebih keras di Rusia daripada saya,” kata Trump di New Orleans.

The Post melaporkan bahwa Trump juga memuji Kim Jong-un, diktator Korea Utara, karena memiliki “kontrol penuh” atas negaranya.

Sebagian besar sisa pidato dikhususkan untuk kebohongan Trump bahwa kekalahannya oleh Biden disebabkan oleh kecurangan pemilu.

Trump menyerang dua Republikan yang telah menolak kebohongan: pemimpin minoritas Senat, Mitch McConnell, yang disebut Trump "bodoh, korup", dan mantan wakil presidennya sendiri, Mike Pence, yang memimpin sertifikasi hasil pemilu setelah kerusuhan mematikan di US Capitol pada 6 Januari 2021.

sumber: poskota

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved