Perbedaan Cina Dengan Uni Soviet, Benarkah Ideologi Komunis Mereka Bertentangan?

Global

Pemimpin USSR dan China tempo dulu, Stalin dan Mao Zedong.

Penulis:Bearita.com

Sama-sama komunis (awalnya), tapi inilah beberapa perbedaan komunisme di Cina dengan Uni Soviet (USSR).

  • Tujuan utama partai komunis Cina pada waktu itu adalah melakukan revolusi rakyat jelata (peasent), tidak seperti USSR (Cina pada waktu itu memiliki banyak sekali jumlah orang miskin, mereka belum ada pikiran untuk menguasai dunia).
  • Setelah kematian Stalin pada tahun 1953, Nikita Khrushchev berusaha menghapus politik ekstrim Stalin. Itu mendapat tentangan keras dari Mao Zedong karena Mao menganggap Stalin sebagai sosok visioner.
  • Lama kelamaan hubungan USSR dengan Cina merenggang, Uni Soviet menjadi semakin longgar tidak serepresif seperti ketika masih dibawah kepemimpinan Stalin. Sementara Cina sebaliknya, tahun 1959 Mao Zedong meluncurkan kampanye The Great Leap Forward (Lompatan Jauh ke Depan) meniru Five-year plans of the Soviet Union milik Stalin. Kampanye itu akhirnya merenggut 20 juta nyawa warga Cina.
  • Setelah kematian Mao Zedong, Deng Xiaoping tidak mau Cina berakhir seperti Uni Soviet ia akhirnya secara perlahan merombak sistem pemerintahan Cina ke arah yang lebih sehat.
  • Komunisme di Cina masih bertahan sampai sekarang, sementara komunisme di Soviet Rusia sudah runtuh.

Rusia zaman dulu yang merupakan bagian dari USSR (Union of Soviet Socialist Republics) memang masih menganut paham komunis, tapi Rusia yang sekarang sudah tidak.

Partai Komunis Uni Soviet dibanned oleh Presiden Boris Yeltsin sejak tahun 1991.

Sayangnya karena CPRF (Communist Party of the Russian Federation) merupakan partai terbesar kedua setelah United Russia, demokrasi di Rusia masih dianggap sangat lemah.

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved