Bermodal Rp75.000, Para Pehancau di HST Peroleh Ratusan Kilogram Ikan

Daerah

Suasana mahancau di Sungai Rai 9 Desa Balimau (sumber: pehancau Iwan).

Penulis:Bearita.com

Keributan para pehancau menjadi pemandangan di Sungai Rai 9, Desa Balimau, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kamis (03/09) pagi hingga siang. 

Bearita.com, Barabai-Terdengar keributan para pehancau di Sungai Rai 9, Desa Balimau, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kamis (03/09) pagi hingga siang. Pasalnya, pehancau yang berjumlah sekitar 30 orang lebih itu mendapatkan hasil tangkapan yang begitu melimpah, sehingga sorak sorai kegembiraan tampak dan terdengar di sepanjang sungai. 

Setiap kali mengangkat hancau puluhan ikan berbagai jenis ikut terangkat, seperti ikan sepat, sepat siam, papuyu, dan gabus. 

Rata-rata setiap kali mengangkat hancau, berat ikan yang diperoleh mencapai 1 kilogram (kg) lebih. Bahkan, pada angkatan awal, berat ikan setiap satu kali angkatan bisa mencapai lebih dari 3 kg. 

Menurut penuturan beberapa pehancau, pahancauan (read: tempat mahancau) kali ini tampak berbeda. Pada sungai Rai 9 ini angkatan yang menghasilkan banyak ikan berlangsung cukup lama. Bahkan, menjelang siang pun masih tampak beberapa hancau kendor saat diangkat karena menampung berat ikan yang masuk. 

Luar biasanya, baru sekitar pukul 10 pagi, beberapa pehancau sudah menghasilkan ratusan kilogram ikan. Terbanyak, jenis ikan sepat. Hal ini terbukti ketika para pehancau melakukan transaksi penjualan ikan sepat pada pengepul yang datang menimbangi ikan mereka. 

Ikan sepat para pehancau ini dihargai Rp3.000/kg. 

Ikan Sepat perolehan salah satu pehancau

Salah satu pehancau pasangan suami istri berumur berkisar 35 dari Desa Balimau Kecamatan Pandawan tercatat memperoleh hasil terbanyak. Dengan satu hancaunya, total 324 kg ikan sepat terjual berhasil diperoleh pehancau ini. Hasil tersebut belum termasuk ikan sepat siam, papuyu dan gabus. 

Sementara, pehancau lainnya juga tidak kalah dalam perolehan ikan sepat yang terjual, masing-masing pehancau ada yang peroleh 170kg, 160 kg, dan 140 kg. Namun, kebanyakan pehancau, rata-rata peroleh ikan sepat sekitar 50 kg lebih. 

Ternyata, perolehan melimpah ini tidak terjadi pada semua pehancau. Ada pehancau yang peroleh ikan sepat hanya berkisar di bawah 50kg terjual. Faktornya, menurut para pehancau, karena lokasi mahancau yang ditempati kurang strategis (bukan sarang ikan).

Tidak hanya ikan sepat yang melimpah, ikan lainnya pun juga. Puluhan kilogram ikan sepat siam memenuhi wadah hasil para pehancau yang biasa dalam bahasa Banjar disebut Dungkling (tempat menaruh ikan yang terbuat dari bambu).  Selain itu, puluhan ikan gabus berhasil diperoleh masing-masing pehancau. 

Ikan Sepat Siam bakar milik beberapa pehancau.

Ikan Kihung dan Gabus hasil salah satu pehancau dari Desa Babai HST

Dengan bermodal Rp75.000 untuk membayar sewa lokasi mahancau, para pehancau yang tersebar dari berbagai kecamatan di HST ini peroleh ratusan kilogram ikan.

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved