AWAS! Ahli Melarang Keras Makan Mi Instan Campur Telur Setengah Matang, Ini Penyebabnya:

Lain-lain

Ahli Melarang Keras Masyarakat Makan Mi Instan Campur Telur Setengah Matang (Tangkapan layar/YouTube MASAK MUDAH RASA WAH DI DAPOER CINCHA)

Penulis:Bearita.com

Mi instan rupanya berhasil jadi makanan favorit masyarakat di Indonesia karena rasanya yang nikmat. Selain itu, penyajian mi instan juga cukup praktis sehingga membuat orang-orang semakin banyak peminatnya.

Tak hanya itu, mi instan juga sangat cocok jika ditambahkan berbagai bahan pelengkap seperti telur setengah matang.

Banyak yang mengira menambahkan telur setengah matang akan membuatnya menambah protein tinggi.

Namun apakah tahukah anda? mi instan yang di makan secara bersamaan dengan telur setengah matang memiliki efek mengerikan loh untuk tubuh.

1. Adanya zat avidin

Zat avidin yang terkandung dalam telur setengah matang sebenarnya bermanfaat untuk melindungi nilai gizi telur.

Namun, jika dikonsumsi oleh manusia, zat ini akan memicu gatal-gatal dan pembengkakan pada kulit.

2. Berisiko adanya bakteri salmonella

Telur setengah matang dikhawatirkan mengandung bakteri salmonella yang berbahaya bagi kesehatan.

bakteri ini dapat mempengaruhi saluran usus dan menyebabkan masalah serius seperti dehidrasi berat.

3. Adanya kandungan ovomucoid dan melamin

Kandungan ovomucoid dalam telur setengah matang bisa memicu reaksi gatal-gatal hingga gangguan pernapasan.

Sedangkan kandungan melamin pada telur setengah matang dapat membahayakan organ ginjal apabila masuk ke dalam tubuh.

Perlu diketahui, seseorang yang terinfeksi bakteri Salmonella akibat mengonsumsi telur setengah matang dapat mengalami gejala berupa mual, muntah, demam, menggigil, sakit kepala, kram perut, hingga buang air besar berdarah.

Gejala ini dapat berlangsung 4–7 hari dan bahkan bisa mencapai 10 hari jika disertai dengan diare.

Infeksi bakteri Salmonella juga dapat menyebabkan demam tifoid atau tifus dan berujung kematian jika tidak segera ditangani dengan tepat.

Selain itu, ada beberapa kelompok yang rentan mengalami gangguan kesehatan serius saat terinfeksi bakteri Salmonella pada telur setengah matang, seperti ibu hamil, bayi dan balita, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Jika sebagian orang bisa sembuh dalam waktu singkat, beberapa kelompok rentan di atas akan sembuh lebih lama dan memiliki gejala yang lebih parah saat terinfeksi bakteri Salmonella dari telur setengah matang atau makanan tidak matang lainnya.

Cara Mencegah Infeksi Bakteri Salmonella dari Telur Setengah Matang

Infeksi bakteri Salmonella sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi pada ayam, sehingga tetap aman walau Anda mengonsumsi telur setengah matang. Namun, selama belum dapat dipastikan apakah ayam dari telur tersebut telah divaksin, Anda disarankan untuk memasak telur hingga matang.

Selain diolah sendiri, telur setengah matang juga banyak terdapat dalam produk siap saji, seperti mayones, tiramisu, es krim, dan saus salad.

Jika Anda ingin membuat makanan dengan bahan dasar telur setengah matang, usahakan untuk menggunakan telur terpasteurisasi yang tersedia di supermarket, sebab memanaskan telur dengan proses pasteurisasi dapat membunuh bakteri Salmonella pada telur tersebut.

Selain memasak telur hingga benar-benar matang, ada pula beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari infeksi bakteri Salmonella, yaitu:

Segera konsumsi makanan yang mengandung telur atau simpanlah di lemari pendingin. Hindari menyimpan telur atau makanan yang mengandung telur dalam suhu ruangan selama lebih dari 2 jam.

Goreng telur secara merata pada kedua sisi atau rebus telur setidaknya selama 7 menit dalam air mendidih.

  • Pastikan tidak menyimpan telur lebih dari 28 hari.
  • Tempatkan telur terpisah dari makanan lain di dalam lemari pendingin.
  • Hindari membeli dan mengolah telur yang kulitnya sudah retak.
  • Hindari menyimpan telur yang telah direbus di lemari pendingin lebih dari 3 hari.
  • Cuci tangan sebelum dan setelah mengolah telur untuk menghindari penyebaran bakteri.
  • Bersihkan peralatan untuk memasak telur dengan air hangat.
  • Jagalah kebersihan permukaan dapur dengan menyemprotkan cairan antibakteri atau air panas setelah mengolah telur.
  • Pastikan memilih telur yang berlabel terpasteurisasi jika ingin menikmati telur setengah matang.

sumber: poskota

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved