Kisah Seorang Sopir Membiayai Istrinya Hingga Wisuda di NTT

Akbar berasal dari Lamahala, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. Namun, ia dibesarkan di Kedang, Kabupaten Lembata.

Cita-citanya menjadi sopir tercapai pada 2009. Sedangkan sang istri bernama Risti. Ia berasal dari Desa Loyobohor, Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata.

Cinta keduanya bersemi pada tahun 2009 dan terus bertumbuh hingga dianugerahi dua orang putri yakni Avryll dan Vilery. Pada 2016, sang istri melanjutkan pendidikannya untuk menjadi guru Sekolah Dasar di Universitas Nusa Nipa, Maumere.

Sedangkan sang suami tetap menjalankan profesinya sebagai sopir di Lembata, sebab tuntutan ekonomi sangat mendesak. Bahkan ada pengalaman pahit yang ia alami.

“Saya bernah utang untuk biayai registrasi di kampusnya istri juga tidur di jalan ketika oto rusak,” ungkap Akbar dengan wajah ceria.

Walaupun Maumere dan Lembata dibatasi oleh laut biru, cinta Akbar dan Risti tetap bertahan. Sesekali Akbar menyeberang laut untuk mengunjungi Risti di Maumere sekadar untuk melepas rindu jika tak ada jadwal liburan dari sang istri yang berstatus sebagai seorang Mahasiswi. 

Bahkan, ketika Risti mengikuti kegiatan KKN, Akbar sering meluangkan waktu untuk datang menemani istrinya yang waktu itu hidup di Maumere bersama putri kedua mereka, Vilery. Semuanya itu dilakukannya karena dorongan cinta yang kuat, layaknya kisah cinta Johan dan Maya, dua sosok muda yang kini viral di media sosial.

Sungguh, perjuangan Akbar amat berat. Namun, semua itu tak pernah dipikirkannya sebagai beban hidup. Sebaliknya, ia menjalaninya dengan penuh suka cita demi sang istri dan kedua buah hatinya.

Kini, perjuangan Akbar telah menemukann kebahagiaan tersendiri, ketika kekasihnya mengenakan toga sebagai seorang sarjana muda yang siap berbakti untuk negara.

sumber: rakatntt