Apa Rahasianya yang Membuat Amerika Serikat Bisa Menjadi Negara Adikuasa

Global

Mantan Presiden dan Presiden Amerika

Penulis:Bearita.com

Sebenarnya bukan rahasia tapi lebih ketidaksengajaan. Amerika dulu tidak pernah berpikir menjadi negara adikuasa di dunia.

Karena di dunia ini ada negara maju tapi bukan adikuasa (Jepang, Korsel, China, Perancis, Jerman). Sebaliknya ada juga negara adikuasa tapi bukan negara maju (Rusia, Arab Saudi, Iran, Mesir).

Amerika bisa menjadi negara adikuasa seperti sekarang bukan karena ada rahasia tapi karena ini.

  • Nazi memulai Perang dunia 2.
  • Nazi Mengebom Kota London, membuat Inggris terpojok hingga nyaris menyerah.
  • Perancis menyerah setelah 6 hari berperang dengan Nazi.
  • Jepang mengebom Pearl Harbor.
  • Uni Soviet berhasil merebut Berlin.

Apa hubungannya dengan daftar peristiwa diatas? Jadi begini.

Waktu Amerika merdeka dari Inggris, Amerika sedang berbenah diri. Hal tersebut membuat Amerika menerapkan sistem ISOLASIONIS.

Amerika merasa bahwa urusan dalam negeri lebih penting daripada urusan luar negeri.

Dari diawal Amerika merdeka sampai di pertengahan abad ke 20 posisi Amerika tak jauh berbeda dengan Indonesia dimana Amerika kurang aktif dalam Geopolitik Dunia.

Waktu itu yang "Bermain" dalam percaturan politik dunia hanya di dominasi negara-negara eropa saja.

Kerajaan-kerajaan Eropa yang "diketuai" Kerajaan Prusia hingga penerusnya yakni kekaisaran Jerman (Nyaris sebagian besar Kerajaan Eropa memiliki hubungan keluarga dengan kekaisaran Jerman) memainkan peran dalam Geopolitik Dunia.

Amerika saat itu suka menjauh dari Persaingan Geopolitik. Tidak seperti sekarang yang suka Jadi Polisi Dunia.

Meskipun suka menjauh dari Persaingan Geopolitik Dunia dan menerapkan sistem Isolasionis Amerika fokus membangun ekonomi dan hasilnya Amerika menjadi negara industri terbesar di dunia.

Perusahaan seperti Chevron, Exxonmobil, Ford, Berkshire Hathaway, Boeing, Lehman Brothers (Sekarang sudah bangkrut), Chase Bank, Goldman Sachs, Coca-Cola, General Electric, Wells Fargo, Citibank, dan masih banyak lagi yang lainnya merupakan perusahaan-perusahaan yang menjadi tulang punggung ekonomi Amerika sejak abad 18 hingga sekarang.

Selama Amerika menerapkan Politik Isolasionis, Amerika hanya sibuk mengurus ekonomi ketimbang ikut terlibat dalam persaingan imperium-imperium Eropa.

Barulah di awal abad 19 Amerika mulai menampakkan taringnya di kancah internasional, meski tidak tergolong besar dan itupun sama sekali tidak ada niatan Amerika untuk menjadi negara adikuasa agar posisinya sejajar dengan imperium-imperium Eropa.

Diawali dengan peristiwa Amerika mendukung pemberontak Kuba yang ingin merdeka dari Spanyol yang akhirnya membuat Spanyol menyatakan perang ke Amerika.

Amerika justru menantang perang dengan Spanyol di Hindia Spanyol (Filipina) hingga memicu pertempuran di teluk Manila.

Jadi saat itu Amerika menampakkan taringnya kecil-kecilan aja dengan cara mengajak ribut negara adikuasa yaitu Spanyol yang memang saat itu sedang melemah dan mengalami kemunduran.

Kedua pertempuran tersebut dimenangkan Amerika, membuat Filipina dan Kuba masuk ke dalam persemakmuran Amerika.

Setelah pertempuran tersebut, Amerika kembali lagi ke sistem Isolasionis sampai pecah Perang dunia 1 yang berawal dari persaingan kerajaan-kerajaan Eropa di Balkan dan Puncaknya pembunuhan putra mahkota Kerajaan Austria-Hungaria, Pangeran Franz Ferdinand.

Saat kerajaan-kerajaan Eropa saling berperang, Amerika menyatakan Netral dan berusaha menjauh dari Konflik karena permintaan rakyat yang tidak ingin terlibat dalam konflik. Namun Amerika yang sebelumnya netral akhirnya terlibat dalam Perang dunia 1 karena insiden yang tidak diinginkan.

Saat Inggris resmi menyatakan perang ke Jerman untuk menolong sekutunya Perancis yang waktu itu berniat menolong Rusia karena terikat perjanjian Aliansi, Jerman langsung mengisolasi Inggris supaya ekonomi Inggris anjlok.

Meskipun Amerika menyatakan Netral namun hubungannya dengan Jerman tidak baik, Jerman berusaha memblokade Inggris yang merupakan lawan Jerman saat Perang dunia 1.

Amerika memprotes Jerman karena telah memblokade mitra dagang terbesarnya Inggris.

Akibat upaya Blokade itu, sejumlah kapal dagang Amerika rusak parah atau tenggelam akibat ranjau laut yang disebar Jerman di sekitar perairan Inggris.

Hal tersebut membuat Amerika marah namun tetap pada posisi netral karena tekanan dari rakyat.

Pada Februari 1915, Jerman mencanangkan akan menembak semua kapal dagang, termasuk dari negara netral, yang mencoba masuk ke perairan Inggris. Sebulan kemudian, Jerman mengabarkan telah menenggelamkan sebuah kapal dagang swasta asal Amerika.

Insiden ini membuat Presiden Wilson murka, tetapi pemerintah Jerman meminta maaf dan menyebut kejadian tersebut sebagai sebuah kecelakaan.

Dan puncaknya pada Pada 7 Mei 1915, sebuah kapal penumpang milik Inggris, Lusitania dihantam torpedo Jerman tanpa mendapat peringatan terlebih dahulu di lepas pantai Irlandia.

Kapal itu mengangkut sekitar 2.000 orang saat ditembak. Akibatnya 1.201 orang tewas, termasuk 128 orang warga Amerika.

Insiden tersebut membuat Rakyat Amerika marah dan berubah pandangan dari yang sebelumnya Netral Malah mendukung perang.

Presiden Wilson dengan semangat meminta persetujuan kongres untuk menyatakan Perang ke Jerman, dan hasilnya kongres menyetujui Deklarasi Perang dan Amerika secara resmi terlibat dalam perang dunia 1.

Setelah perang dunia 1 berakhir dimana Jerman dan sekutu-sekutunya kalah. Amerika merasa percaya diri bahwa negaranya akan menjadi negara adikuasa seperti imperium-imperium Eropa namun realitanya Amerika kembali lagi ke dalam Politik Isolasionis karena desakan dari rakyat.

Rakyat Amerika beserta militer trauma akan perang yang begitu mengerikan dan khusus militer mereka semua trauma di Medan pertempuran.

Banyak tentara yang terinfeksi penyakit menular selama perang dunia 1 karena berada di parit yang kumuh hingga puncaknya terjadi wabah mematikan yang diberi nama Flu Spanyol.

Banyak Teori yang mengatakan asal-usul Flu Spanyol pada tahun 1918 salah satunya adalah flu Spanyol berasal dari parit perang dunia 1 yang menginfeksi banyak tentara.

Sejak saat itu rakyat Amerika tidak ingin lagi negaranya terlibat dalam perang.

Situasi kembali normal, Amerika tetap kukuh di posisi Isolasionis, hingga tahun 1939 telah terjadi Perang dunia 2 antara Jerman yang dikuasai Nazi dan Jepang serta Italia dengan Uni Soviet, Inggris dan Perancis.

Karena masih trauma dengan perang dan baru pulih dari krisis ekonomi (Depresi Besar/Great Depression) Amerika kembali mengambil posisi netral agar perang tidak merembet ke daratan Amerika.

Amerika tidak menghiraukan Deklarasi Perang Jerman ke Amerika. 3 tahun sejak perang dunia 2 dimulai Terjadilah Peristiwa yang sama seperti insiden kapal Lusitania.

Jepang mengebom Pearl Harbor.

Serangan Jepang ke Pearl Harbor merubah pandangan Rakyat Amerika terhadap perang.

Rakyat Amerika mendesak pemerintah untuk menyatakan perang ke Blok poros.

Setelah perang Dunia 2 berakhir, imperium-imperium Eropa seperti Inggris dan Perancis mengalami kehancuran dan semakin melemah akibat perang Dunia 2 inilah yang menjadi titik awal Amerika menggantikan posisi mereka sebagai negara adikuasa.

Inggris dan Perancis yang merupakan Imperium terbesar di dunia dan posisinya digantikan oleh Amerika dan Uni Soviet.

Merasa sangat kuat saat itu mengingat perang dunia 2 tidak berdampak ke daratan Amerika sehingga ekonomi dan Politik dalam negeri Amerika sangat stabil membuat Amerika menggantikan posisi Inggris dan Perancis sebagai negara adikuasa.

Karena posisinya sudah di atas angin Amerika berusaha untuk mengalahkan Uni Soviet agar bisa menjadi pemegang adikuasa tunggal dengan cara menggaet Sekutu sebanyak-banyaknya melalui Bantuan Yang diberi nama MARSHALL PLAN.

Marshall Plan hanya ditujukan untuk Eropa namun berdampak pada seluruh dunia dimana Amerika menjadikan Marshall Plan sebagai alat tawar,Amerika memaksa Eropa untuk melepaskan koloninya.

Amerika melakukan hal tersebut agar pengaruhnya semakin besar ke seluruh dunia demi mengalahkan pengaruh Uni Soviet.

Perang demi Perang dan persaingan demi persaingan telah dilakukan oleh Amerika dan Uni Soviet untuk menentukan siapa yang layak menjadi negara adikuasa dan hasilnya Amerika menang dan Soviet kalah sekaligus runtuh.

Setelah itu Amerika semakin agresif untuk memperkuat identitas adikuasa hingga akhirnya melahirkan tokoh-tokoh yang berwatak Globalis. Agar Amerika tetap menjadi negara adikuasa untuk selama-lamanya

Amerika bisa menjadi negara adikuasa seperti sekarang karena efek kupu-kupu atau ketidaksengajaan dimana Amerika memanfaatkan melemahnya imperium Eropa yang dulunya sangat kuat.

Jadi apa rahasia Amerika bisa menjadi negara adikuasa ya karena Bapak ini.

 

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved