Kebaikan Sebanyak Apapun Akan Tertutup Oleh Sedikit Kesalahan

Lain-lain

Kejahatan kecil, akan menutup kebaikan segunung. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

Penulis:Bearita.com

Sekumpulan orang dalam ruangan diperlihatkan selembar kertas putih oleh seseorang, lalu bertanya ke kumpulan orang dalam ruangan tersebut, "Apa yang kalian lihat?" serentak dijawab "Kertas putih".

Kemudian diberi titik hitam ditengah kertas putih tersebut dan ditanyakan pertanyaan serupa ke sekumpulan orang di ruangan tersebut. Dan serentak pula mereka menjawab "Titik hitam".

Nah ilustrasi diatas menggambarkan bahwa seperti itulah manusia, hanya fokus ke hal yang menonjol saja. Luasnya area putih di kertas tidak disebutkan, malah secara seragam fokus ke titik hitam kecil di tengah.

Ilustrasi selanjutnya, tentang mobil rusak, penyok, cat pudar, mesinnya pun ngadat. Tapi, semua itu nggak masalah.

Bawa saja ke bengkel, serahkan ke ahlinya, dalam waktu singkat, sebulan atau paling lama dua bulan?

Kayaknya sudah oke lagi tuh. Cat baru mengkilat, mesin tokcer. Masukan konci kontak, putar, injak gas, jalan, deh!

Apakah setelah jalan, lancar, yang mau naik protes. Saya nggak mau naik ini mobil. Sebulan yang lalu rusak parah.

Saya nggak mau naik mobil yang pernah rusak. Nanti saya ikutan rusak! Begitukah?

Kayaknya nggak ada yang mempersoalkan. Yang ada, para penumpang, nyaman-nyaman aja.

Itu tadi soal barang, mobil. Orang nggak bakalan peduli, dulunya siapa? Ini sekadar ilustrasi. Coba kalau itu manusia.

Dia pernah menjadi orang baik, tapi kejeblos pada perbuatan kriminal. Apa sajalah, mencuri melakukan kejahatan seksual dan lain-lain. Lalu dipenjara.

Habislah semua kebaikan yang dia miliki. Seperti kata pepatah, ‘panas setahun akan sirna hanya karena hujan sehari’.

Begitu pula dengan perbuatan manusia. Seseorang bersalah, dipenjara.

Munurut hakim atas kesalahannya itu dia dihukum sekian tahun. Tapi, bagi masyarakat luas, hukuman seberapa pun beratnya tak mampu menghapus kesalahannya tersebut. 

Begitu dia keluar dari penjara, sebagian  orang akan melihat sebelah mata. Jangan diterima, itu orang bekas dipenjara karena berbuat kriminal.

Perbuatan yang menjijikan, perkosa orang. Pelecehan seksual.

Bahwa ada yang berpendapat apa yang dia lakukan sudah dia bayar dengan mahal, dan bolelah untuk memaafkannya.

Tengok saja kasus seorang artis ibukota yang baru saja keluar dari penjara. Masyarakat ada yang mau menerima ada yang menolak, jika dia tampil lagi menghibur di TV?

Ya, tidak mau memihak siapa pun, kayaknya ini  kasus bisa dijadikan nasihat.

Bahwa dalam perjalanan hidup jangan mentang-mentang terkenal, artis atau apalah lalu berbuat seenaknya.

Sehebat apapun, kalau ia terperosok dalam jalur kejahatan, maka kebaikan yang dia punya setinggi gunung misalnya, nggak ada artinya.

Semua musnah. Ya, seperti kata, pepatah, ’panas setahun dihapus dengan hujan sehari!’ - massoes

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved