Inilah Harga 1 Kg Sarang Burung Walet, Kenapa Bisa?

Unik

Burung walet sedang berada di sarangnya. Sarang inilah yang dikonsumsi karena khasiatnya.

Penulis:Bearita.com

Sarang burung walet memiliki harga yang mahal, menjadikan sarang burung walet termasuk dalam salah satu makanan kelas atas. Omong-omong, Indonesia menjadi negara terbesar pengekspor sarang burung walet, diikuti Malaysia dan Thailand.

Bearita.com - Sarang burung walet dari pesies Aerodramus fuciphagus adalah yang laris menjadi incaran. Lalu, mengapa bisa harga sarang burung walet sangat mahal?

Penyebab harga sarang burung walet menjadi mahal adalah karena,

  1. Manfaatnya yang diyakini memiliki khasiat untuk tubuh.
  2. Sehingga membuat permintaan menjadi banyak.
  3. Namun cara memperoleh sarang burung walet yang tidak mudah.

Sarang burung walet nyaris seluruhnya terbuat dari air liur si burung sendiri. Air liur burung walet memiliki karakteristik seperti jeli dan akan mengeras saat terekspos oleh udara. Liur yang mengeras ini dapat dibentuk seperti mangkuk serta bisa menempel di substansi keras seperti batu, semen, atau permukaan keras yang vertikal lainnya.

memanen sarang brung walet di tebing

Mari kita bahas satu-satu.

Pertama, cara bagaimana mendapatkan sarang burung walet. Burung walet tidak bersarang di pohon, apalagi di tanah. Mereka umumnya bersarang di gua (yang tinggi dindingnya mencapai puluhan meter) atau di tepi tebing, yang terkadang berhadapan dengan danau atau laut. Kenapa demikian? Mereka bersarang di area tebing agar menjauhkan telur dan anak-anaknya dari jangkauan predator, baik yang di darat maupun di udara.

Dan, tentu saja dengan seperti ini cara mendapatkannya bisa dibilang dengan bertaruh nyawa. Bahkan dengan modernnya zaman seperti saat ini, risiko ketika memanen sarang burung walet masih perlu dipertimbangkan. Itulah alasan pertama mengapa harga sarang burung walet menjadi mahal.

proses memanen sarang burung walet di dalam gua

Sarang burung walet sendiri sudah populer dari 400 tahun lalu dan menjadi makanan kelas atas, terutama di Tiongkok. Sup burung walet bahkan sering disebut "makanan para kaisar". 90% konsumen sarang walet adalah orang Tiongkok. Sedangkan 10% sisanya tersebar di berbagai negara di Asia, bahkan termasuk negara lain seperti Amerika Serikat.

Ternyata, laju "konstruksi" sarang walet tidak sebanding dengan laju permintaanya. Tak seperti kopi luwak, yang bisa ditingkatkan dengan cara menjejalkan kopi ke kandang luwak—sebuah praktik yang menyedihkan jika dilihat lebih dalam. Pada burung walet, kita tidak bisa begitu saja mengkondisikan mereka untuk bisa langsung kawin setiap bulannya, agar masuk ke proses bertelur sehingga mereka ramai-ramai membuat sarang. Inilah yang juga membuat harga sarang walet menjadi mahal.

Kebanyakan, sarang dibuat oleh walet jantan dengan lama proses sampai 35 hari. Satu-satunya cara untuk mem-boost produksi sarang walet adalah tentu saja dengan meningkatkan populasi burung walet sendiri.

Hal itulah yang mendorong orang-orang berpikir, "Daripada sulit mencari dan memanen sarang, kenapa tidak membuat agar burungnya mau bersarang di tempat yang mudah kita ambil?"

Dan akhirnya munculah bangunan-bangunan seperti ini:

bangunan untuk tempat sarang burung walet

Pertanyaan selanjutnya, apakah dengan bangunan-bangunan tersebut, membuat sarang walet lebih murah? Mungkin iya, namun nyatanya tetap mahal. Penyebabnya yaitu permintaannya yang besar.

Apa penyebab suatu bahan makanan bisa cukup mahal? Sepertinya kita sepakat bahwa semakin tinggi nutrisi serta khasiatnya, semakin mahal pula bahan makanan itu, meskipun tidak selamanya begitu.

sup burung walet

Harga sarang burung walet lagi-lagi dipengaruhi oleh Tiongkok. Sup sarang walet dipercaya dapat memberi khasiat awet muda dan panjang umur. Secara ilmiah, sarang walet mengandung karbohidrat, protein dan mineral seperti besi, potasium, magnesium, dan kalsium. Konon, rasa supnya pun enak.

Lalu, seberapa mahal sebenarnya sarang burung walet?

Ternyata harga1 kilogram sarang walet mentah yang sudah bersih, dengan kualitas bagus, harganya dibandrol 80 juta rupiah. Sangat boobastis bukan?

Lalu, yang lebih penting, apakah perburuan sarang walet ini mengancam populasi walet?

Untungnya, tidak. Ternyata para pemanen sarang hanya akan mengambil sarang yang sudah ditinggalkan saja dan tidak merebut sarang yang masih ditinggali. Karena jika sarangnya diambil saat masih ada penghuninya, itu artinya telur-telur walet akan terganggu, anak-anak walet banyak yang mati. Akhirnya akan mengurangi generasi burung walet kedepannya, dan juga sebagian dari mereka tidak ingin lagi meneruskan membangun sarang di situ.

sumber : quora
Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved