Peradaban Afrika yang Tak Banyak Terungkap, Afrika Ternyata Pernah Subur.

Sains

Pelabuhan di Kartago yang paling luar biasa di dunia zaman dahulu

Penulis:Bearita.com

Afrika saat ini sebagian menganggap wilayah terbelakang yang tidak memiliki peradaban masa lalu yang baik. Jauh jika dibandingkan dengan peradaban Yunani, Romawi atau dari Asia seperti Mongol dan lain-lain. Mari kita luruskan dulu satu hal, Afrika sebenarnya memiliki beberapa peradaban terbaik, paling sophisticated dan bertahan lama.

Sementara itu Roma adalah kota terpencil yang ditemukan oleh dua anak laki-laki yang terpaksa menyusu pada anjing liar.

Sekarang, daripada lanjut bahas panjang-lebar tentang Kartago atau menulis sampai berjam-jam tentang betapa luar biasanya berbagai peradaban Mesir yang sukses untuk lebih dari tiga ribu tahun, meninggalkan Afrika sebagai rumah bagi beberapa monumen paling indah dan luar biasa yang pernah dihasilkan oleh spesies kita, sepanjang sejarah kita.

Mendingan kita memberi sorotan pada salah satu siklus paling gila di dunia, yang membuat Afrika jadi tampak terbelakang, menyebabkan satu benua jadi tertinggal jika dibandingkan dengan Eropa ataupun benua lainnya.

Terdapat sebuah fenomena yang disebut Goyangan Bumi, yakni semacam sebuah siklus 23,000 tahun sekali yang bekerja seperti mesin jam selama lebih dari 9 juta tahun.

Antara 15,000 dan 5,000 tahun lalu, siklus orbit Bumi miring dan menguntungkan Afrika Utara sekali lagi, condong ke arah matahari, menghasilkan naiknya kelembaban udara dan turun hujan yang berasal dari Atlantik, menyebabkan angin muson ekstrem di wilayah Gurun Sahara, perubahan iklim ini berlangsung 10,000 tahun, kita menyebutnya - Periode lembab Afrika.

peta Afrika

Afrika Utara dan Gurun Sahara yang luar biasa besarnya dulu hijau dan kaya selama ribuan tahun, danau air tawar seukuran pulau Inggris, dan sungai-sungai besar memberi makan padang rumput dan hutan-hutan.

Bayangkan kalau Eropa berubah dari yang hari ini adalah jaringan sungai, danau, dan tanah agrikultur yang subur, berubah jadi gurun dengan pasir seperti pegunungan, gurun yang tidak bisa ditinggali. Nah, inilah yang terjadi pada sebagian besar utara Afrika.

Sampai sekitar 5,000 SM seluruh daerah Utara Afrika adalah surga subur padang rumput dan hitan selama 10,000 tahun, daerah ini mendukung persebaran populasi manusia, tempat tinggal dan agrikultural.

Orang dari daerah ini melahirkan peradaban awal Mesir dan kemungkinan berinteraksi, mempengaruhi dan tinggal di sekitar Mediterania. Daerah ini di Afrika Utara merupakan pusat utama populasi manusia, dan sekarang, lebih banyak lukisan di dinding gua dan kesenian neolitikum yang ditemukan di Sahara daripada tempat manapun di bumi. Faktanya, beberapa berkata kalau Gurun Sahara adalah mungkin museum seni terbesar di dunia.

Jauh di pedalaman Gurun Sahara Libya, jauh dari sumber air tawar dan tempat tinggal, ada sebuah gua yang penuh dengan lukisan orang berenang, berenang di area yang sangat tandus itu membuat mulutku kering membayangkannya.

Tim penyelam sinkronisasi pertama di dunia, mewakili Gurun Sahara, di tahun 8,000 SM

Tim penyelam sinkronisasi pertama di dunia, mewakili Gurun Sahara, di tahun 8,000 SM

Kalau Sahara masih tetap menjadi salah satu dari wilayah paling subur dan tinggi populasi di Bumi, kalau saja goncangan Bumi tidak membuat Afrika cacat, maka Mesir dan Kartago mungkin bisa didatangi oleh peradaban tambal sulam sepanjang waktu, yang muncul dari Afrika Utara yang tidak dikenali dan bisa jadi mendominasi Mediterania sampai hari ini.

Kapal utuh tertua yang pernah ditemukan berada di Sahara, orang dulu berlayar dari Sahara sekitar 8,000 tahun lalu, fakta ini ditambah dengan karya seni pre-historis yang kita ketahui, dan tak terhitung berapa banyak situs arkeologis yang belum ditemukan dibawah pasir, benar-benar membuat pusing kepala.

"Karya seni yang mendalam ini memberikan kesaksian tentang keadaan kehidupan yang sangat berbeda dari apa yang telah biasa kita lihat sekarang di daerah ini." - penjelajah asal Jerman Heinrich Barth.

"Karya seni yang mendalam ini memberikan kesaksian tentang keadaan kehidupan yang sangat berbeda dari apa yang telah biasa kita lihat sekarang di daerah ini." - penjelajah asal Jerman Heinrich Barth.

Meski dengan kelemahan yang menyebalkan ini, Kartago masih mendominasi Mediterania selama ratusan tahun, merundung Roma di lautan dan di daratan, menduduki Italia dan menyebar kehancuran ke pasukan Romawi, monumen Mesir kuno tetap menjadi keajaiban dunia dan selama berabad-abad yang tidak diketahui pertanian Afrika Utara menyuplai dan menopang Eropa.


Referensi dan sumber foto:
Could the Sahara ever be green again?
End of the African Humid Period
African humid period - Wikipedia
What Really Turned the Sahara Desert From a Green Oasis Into a Wasteland?

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved