Sepenggal Kisah Cinta Sang Pelukis Le Mayeur Dan Sang Muse Ni Pollok

Tokoh

Le Mayeur dan Ni Pollok

Penulis:Bearita.com

Dalam sejarah, kehadiran muse merupakan salah satu elemen yang penting bagi seniman dan desainer. Beberapa nama muse yang terkenal diantaranya adalah Kim Kardashian untuk rumah mode Balmain dan Edie Sedgwick bagi seniman Andy Warhol.

Indonesia pun tidak kalah, seorang penari legong bernama Ni Pollok merupakan muse dari pelukis terkenal Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres. Hubungan antara Ni Pollok dengan Adrien bahkan diabadikan dalam museum dan kamar hotel.

Museum Le Mayeur.

Kisah Ni Polok dan Adrien bisa dibilang klise; seorang pelukis melihat wanita muda dan menjadikannya model. Kisah cinta Adrien dan Ni Pollok bermula dari kedatangannya ke Bali pada tahun 1932. Di Pulau Dewata ini, Adrien bertemu dengan Ni Pollok yang pada saat itu masih berusia 15 tahun. Terpesona dengan kecantikan dan keluwesan Ni Pollok, Adrien menjadikan Ni Pollok sebagai model di banyak lukisannya. Saat mengadakan pameran di Singapura, karyanya yang menampilkan Ni Pollok laku keras dan langsung menjadikan nama Adrien pelukis kelas elite.

Kembali dari Singapura, Adrien membeli sepetak tanah di Pantai Sanur dan membangun rumah sekaligus studio. Setelah tiga tahun bekerja bersama, pada 1935, Adrien dan Ni Pollok menikah. Sepanjang kehidupan pernikahannya, Adrien tetap melukis dan menjadikan istrinya sebagai model. 

Ni Pollok,  Seniwati Bali, yang memiliki andil cukup besar bagi pertumbuhan dunia Pariwisata Bali. Ni Pollok lahir 3 Maret 1917 di rumah bambu beratapkan alang-alang dan berlantaikan tanah di Kelandis.

Ni Pollok jadi penari Legong-Keraton di usia remaja. Peran sebagai penari membuat harga diri tidak menjadi rendah. Wajah cantik dan tariannya merupakan  mekanisme pengenalan dan penghormatan orang terhadap Ni Pollok.

img

Le Mayeur dan Ni Pollok menikah dengan selisih umur 37 tahun, dan itu bukan sebush kendala bagi mereka. Setelah menikah, Ni Pollok berganti sebutan sebagai Madame Le Mayeur.

img

Pada tahun 1958, Le Mayeur menderita kanker telinga parah, dan ditemani oleh Ni Pollok ia kembali ke Belgia untuk menerima perawatan medis. Setelah 2 bulan di sana, akhirnya Le Mayeur meninggal dunia dalam usia 78 tahun dan dimakamkan di Ixelles/Elsene, Brusel. Ni Pollok kemudian pulang kampung untuk merawat rumahnya yang menjadi museum hingga kematiannya pada tanggal 18 Juli 1985 dalam usia 68 tahun.

Ni Pollok dan presiden Soekarno, 1950

Melihat peninggalan kisah Adrien dan Ni Pollok bukan perkara yang susah. Kisah mereka bahkan menginspirasi beberapa hal salah satunya adalah sebuah kamar di Tugu Hotel Bali. Hotel yang terletak di Pantai Batu Bolong ini mendedikasikan sebuah puri yang diberi nama Le Mayeur.

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved