Apakah Jika Kutub Mencair dan Bakteri Purba di Dalamnya Bangun Kembali?

Sains

Serangan bakteri

Penulis:Bearita.com

Sudah ada beberapa kasus yang membuktikan bahwa bakteri purba masih hidup.

Beberapa tahun silam ada kasus di Siberia tahun 2016 yaitu di desa terpencil terjadi kematian pada 1 orang anak, 20 warga di rawat, dan 2.000 reindeer (rusa) mati karena wabah anthrax.

Penyakit Anthrax disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks disebabkan oleh bakteri yang membentuk spora, terutama mempengaruhi hewan. Manusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau dengan menghirup spora. Gejala tersebut dapat berkisar dari ulkus kulit dengan keropeng gelap hingga kesulitan bernapas. Pengobatan antibiotik menyembuhkan sebagian besar infeksi. Antraks yang terhirup lebih sulit diobati dan bisa berakibat fatal. Bakteri ini bisa membentuk spora yg tahan terhadap suhu ekstrem. Spora bakteri ini ditemukan dalam tanah beku (permafrost) Siberia yg meleleh karena gelombang panas tahun 2016.

Terdapat 2 jenis permanent frozen environment: gletser (glacier) dan tanah beku (permafrost). Keduanya mengandung virus, bakteri, spora jamur.

Gletser

img

Permafrost

img

The spores were hidden over 75 under frozen soil before being liberated as the ice melt. Anthrax is caused by Bacillus anthracis, a spore-forming bacterium. The spores are very resistant in the environment and can survive/persist for a hundred years in a dormant form. The spores can be transported by floods or by insects (e.g. tabanid flies).

Di tahun 1900an, lebih dari 1 juta reindeer mati karena anthrax. Ada sekitar 7000 bangkai reindeer terkubur di tanah Siberia. Pada saat heatwave tahun 2016, frozen soil (permafrost) disana mencair. Banyak reindeer yang makan rumput diatas tanah permafrost. Akibatnya para reindeer serta warga lokal ikut tertular penyakit anthrax.

Pada tahun 2002 peneliti menemukan woolly mammoth utuh yang beku di Siberia. Woolly mammoth yaitu spesies yang sudah punah sekitar 10.000 tahun lalu.

img

Di badan mamot beku tersebut terdapat bakteri Carnobacterium dan Lactosphera, yg ternyata bisa dikultur (dikembangbiakkan) dalam media anaerob. Peneliti juga menemukan bakteri yang masih hidup pada perut woolly rhinoceros, terdapat bakteri Firmicutes, Proteobacteria, Actinobacteria, TM7, dan Bacteroidetes.

Pada penelitian tahun 2020 menyatakan bahwa sampel es di Spitsbergen, Kutub Utara, ditemukan mengandung 32 spesies bakteri hemolitik (merusak sel darah). Percobaan pada darah sapi membuktikan bakteri-bakteri ini dapat menyerang sel darah merah mamalia.

sumber: Springer.com

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved