Olbers Paradox: Alasan Kenapa Luar Angkasa Tampak Gelap

Sains

Bumi tampak dari Bulan

Penulis:Bearita.com

Pertanyaannya kalau luar angkasa dipenuhi matahari (bintang) yang terang kenapa luar angkasa masih terlihat gelap?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa terang/warna dari sinar matahari adalah spektrum tampak dari gelombang cahaya. Kita di Bumi bisa melihat sinar matahari karena terjadi pembiasan cahaya matahari yang bertabrakan dengan objek atau partikel-partikel.

Atmosfer kita yang terbentuk oleh partikel-partikel itulah yang memberikan langit biru dan nuansa jingga saat matahari terbit maupun tenggelam. Atau jika kita mengambil contoh saat berada di planet Mars, dimana atmosfernya mengandung kurang dari 1% partikel yang ada di atmosfer Bumi, kita akan menyaksikan sunset di Mars terlihat berwarna biru.

Nah, berbeda dengan di Bumi atau objek angkasa lain yang memiliki atmosfer, di luar angkasa, dimana meski terdapat beberapa jenis gas dan radiasi namun komposisinya masih belum "sekaya" atmosfer yang memiliki partikel yang mampu memantulkan cahaya matahari.

Di Bulan misalnya, jika kita berada di permukaan Bulan yang tidak memiliki lapisan atmosfer dan melihat ke langit, langit akan berwarna hitam. Kita bahkan bisa melihat bintang-bintang ketika matahari sedang menyinari bulan. Kombinasi antara keunikan komposisi atmosfer dan kemampuan penglihatan mata kita yang dibatasi hanya pada batasan tertentu dalam gelombang elktromagnetik inilah yang membuat ruang angkasa terlihat gelap.

Selain itu, faktor alam semesta mengembang ikut berkontribusi terhadap gelapnya luar angkasa. Ekspansi kosmik selama milyaran tahun membuat bintang-bintang semakin menjauh, mengakibatkan panjang gelombang cahayanya juga bertambah dan bergeser hingga akhirnya mata kita tidak mampu lagi melihatnya.

Catatan Kaki:
Olbers' paradox - Wikipedia
Curiosity Has Captured a Breath-Taking Blue Sunset Over Mars

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved